Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Berpotensi Kembali Terjadi di Sumatera

Kompas.com - 19/01/2017, 20:16 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menuturkan, pemerintah mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di pulau Sumatera.

Menurut Siti, tahun ini Sumatera akan mengalami dua kali musim kemarau, yakni pada Februari dan Mei. 

"Sumatera harus lebih hati-hati karena dia punya pola kemarau dua kali di bulan Februari sampai Mei," ujar Siti usai rapat koordinasi khusus tingkat menteri terkait Karhutla di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).

Siti menuturkan, sejak 2 Januari hingga 18 Januari 2017, terpantau 17 titik api dengan probabilitas 50 persen.

Titik api tersebut tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Sumatera Selatan.

"Kami monitor terus karena sudah ada titik api sejak 2 Januari hingga kemarin. Jumlah titik api naik turun karena faktor musim hujan," ungkapnya.

Melihat adanya potensi kebakaran, Siti menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai upaya pencegahan.

Dia juga memastikan pemerintah akan bereaksi cepat melakukan pemadaman ketika titik api mulai menyebar.

Hal tersebut, kata Siti, terbukti dari data KLHK yang menyatakan jumlah titik api dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Bersadarkan data yang dihitung menggunakan metode Terra Aqua, terdapat 37 titik api pada periode 1-19 Januari 2017.

Jumlah tersebut turun sebesar 52 persen jika dibandingkan tahun 2016, yaitu sebanyak 705 titik api.

Sedangkan bila diukur menggunakan metode NOA yang disepakati di negara-negara ASEAN, penurunan titik api mencapai 44 persen.

Kompas TV Satgas Kebakaran Hutan Gerebek Markas Perambah Hutan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com