Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi II DPR Dorong Pilkada Serentak Tak Hanya Semarak di DKI Jakarta

Kompas.com - 13/01/2017, 17:35 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilkada serentak akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017 mendatang. Namun, kesemarakannya dianggap masih belum terlihat.

Lebih dari itu, perhatian masyarakat cenderung terpusat pada satu daerah, yaitu Pilkada DKI Jakarta. Mulai dari pemasangan alat peraga kampanye (APK) hingga pemberitaan pilkada di 100 daerah lainnya dianggap masih sangat minim.

Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi PKB Lukman Edy berharap pemerintah daerah mampu mendorong agar sosialisasi pilkada ke depannya bisa lebih semarak.

"Kami ingin lihat juga ada enggak upaya pemda melakukan itu," kata Lukman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Jika sosialisasi minim, Lukman mengkhawatirkan pada Pilkada 2017 akan kembali terjadi penurunan tingkat partisipasi publik.

Jika masyarakat semakin tidak peduli terhadap proses demokrasi seperti gelaran pilkada, kata Lukman, maka semua pihak bertanggung jawab. Mulai dari partai politik, pemerintah, penyelenggara pemilu, hingga media.

Padahal, Komisi II telah mengubah sejumlah norma pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilu Kepala Daerah (UU Pilkada) terkait kewajiban pemda melakukan sosialisasi pilkada. Selain itu, UU juga memperbolehkan pasangan calon mencetak APK.

(Baca: Suara Lirih 100 Daerah untuk Pilkada 2017)

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengatakan, sejumlah upaya telah didorong agar semarak pilkada tak hanya terjadi di Ibu Kota, tetapi juga terjadi di 100 daerah lainnya.

Misalnya, dengan mendorong sosialisasi yang lebih masif serta memberikan anggaran yang cukup kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar terus mengupayakan partisipasi masyarakat.

"Kami harap partai politik juga bantu. Media, ormas. Ini tanggung jawab kita bersama untuk mensukseskan Pilkada di 101 daerah," ucap Riza.

Kompas TV Ada Aplikasi Android untuk Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com