JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro menyesalkan peristiwa penganiayaan Amirullah Aditya Putra, taruna tingkat I angkatan 2016 Jurusan Nautika Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda.
Akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para seniornya tersebut, Amirullah tewas.
"Hukum seberat-beratnya agar tidak terjadi lagi. Karena jika terbukti melakukan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya seseorang, keempat pelaku taruna tingkat dua itu terancam sejumlah pasal berlapis," kata Nizar dalam keterangan tertulis, Rabu (11/1/2017).
Nizar mengungkapkan, selama ini anggaran yang dialokasikan untuk sekolah kedinasan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan cukup besar.
Dalam DIPA APBN 2017 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenhub saja, anggaran itu mencapai Rp 4,348 triliun.
"Negara sudah sangat peduli terhadap sekolah dalam ikatan kedinasan untuk membiayai semua murid agar menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan berguna, malah ada kejadian (penganiayaan) yang berkali-kali terjadi," kata dia.
"Ini harus diakhiri dan diaudit mata pelajarannya secara menyeluruh sehingga tidak minimbukan korban meninggal lagi," ujarnya.
Kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya taruna di STIP Marunda, bukan kali ini saja terjadi. Pada 2012 dan 2014, kasus serupa pernah terjadi.
(Baca: Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 10 Tahun)
Kementerian Perhubungan menyebut pihaknya telah berulang kali memperingatkan para pengelola sekolah di bawah pembinaan Kementerian Perhubungan untuk melaksanakan prosedur tetap (protap) pengawasan dan pencegahan terjadinya kekerasan.
"Menhub Budi menginstruksikan kepada Kepala BPSDMP agar lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan, baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub untuk mencegah terulangnya kasus ini ke depan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Bambang S Ervan, dalam keterangan pers, Rabu (11/1/2017).
(Baca juga: Ada Taruna Tewas, STIP Akan Diinvestigasi Tim Kemenhub)
Polisi kini telah menahan empat terduga pelaku yang merupakan pelajar tingkat II. Mereka berinisial SM (19), WH (20), I (21), dan AR (19).
Keempatnya diduga memukuli Amirullah di bagian ulu hati, dada, dan perut pada Selasa (10/1/2017) malam di asrama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.