Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Australia Bantah Rekrut Tentara Indonesia

Kompas.com - 05/01/2017, 20:18 WIB

KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Australia Marise Payne membantah pernyataan bahwa Australia berusaha merekrut anggota militer Indonesia untuk menjadi "agen untuk mempengaruhi" di saat pemerintahan PM Malcolm Turnbull berusaha memperbaiki situasi, menyusul dihentikannya kerja sama mliter antara Indonesia dan Australia.

Penyelidikan sedang dilakukan setelah seorang anggota pasukan komando Indonesia, Kopassus mengajukan protes mengenai poster pelatihan "yang bernada penghinaan" yang ditempelkan di markas pasukan komando Australia, SAS di Perth, berkenaan dengan Papua Barat.

Juru bicara TNI Mayjen Wuryanto sebelumnya mengatakan kepada ABC bahwa kerja sama antara Indonesia dan Angkatan Bersenjata Australia (ADF) dihentikan, namun juru bicara Presiden Joko Widodo mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa isu ini terlalu dibesar-besarkan.

Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu juga mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak diberitahu terlebih dahulu mengenai penghentian kerja sama tersebut.

Senator Payne, mengatakan dia pertama kali membicarakan masalah penghentian kerja sama militer ini dengan Menhan Ryacudu minggu ini, meskipun masalah awalnya sudah muncul di bulan November.

Senator Payne mengatakan kepada ABC bahwa kekhawatiran yang disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahwa Australia berusaha merekrut anggota militer Indonesia adalah hal yang tidak berdasar.

"Ini adalah sesuatu yang tidak akan kami dukung, tentu saja." katanya.

Senator Payne mengukuhkan adanya penghentian kerja sama militer, namun kerja sama di beberapa hal seperti masalah penangkalan kapal pencari suaka terus dilanjutkan.

"Kami sudah melakukan komunikasi dengan sejawat kami di tingkat yang tepat untuk mengelola proses ini." kata dia.

Belum ada kerangka waktu yang disebutkan mengenai pemulihan kerja sama. Senator Payne tidak mau mengukuhkan apakah kerja sama antara angkatan laut Indonesia dan Australia akan tetap dijalankan sesuai jadwal bulan depan.

Dalam pernyataan terpisah, Menhan Payne mengatakan Australia bertekad "membangun hubungan pertahanan yang kuat dengan Indonesia" dan akan "bekerja dengan Indonesia guna memulihkan hubungan kerjasama penuh secepat mungkin."

TNI memutuskan sepihak

Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan mengenai adanya tentara Indonesia yang dibina untuk menjadi agen untuk mempengaruhi dalam pidato akhir November lalu.

(Baca: Panglima TNI Diberitakan Takut Prajuritnya Direkrut Militer Australia)

Dalam pidato yang rekamannya berhasil diperoleh ABC, Nurmantyo mengatakan dia telah menghentikan program pengiriman siswa militer ke Australia ketika dia mulai menjabat sebagai Panglima TNI.

Pengamat politik Indonesia, Associate Professor Greg Fealy dari Australian National University di Canberra mengatakan, pernyataan seperti ini sudah pernah disampaikan sebelumnya di masa lalu.

Dia mengatakan, pernyataan seperti itu sebenarnya tidaklah mengejutkan. Yang mengejutkan adalah tindakan yang dilakukan oleh TNI sekarang ini.

"Prinsip bahwa sipil yang mengawasi tindakan militer menjadi dipertanyakan atas tindakan jenderal tersebut. "

Kompas TV Kementan Putus Kerja Sama Militer Dengan Australia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com