JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah serangan teror terjadi di Klub malam Reina di Kawasan Ortakoy, Istanbul, Turki. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.30 waktu setempat setelah malam pergantian tahun.
Aksi teror tersebut menimbulkan korban meninggal dunia dan luka-luka. Setidaknya Terdapat 39 orang korban meninggal dunia dan 40 orang luka berat.
Sebagian besar dari korban tewas yang telah diidentifikasi diketahui sebagai warga asing. (Baca: 16 Korban Tewas akibat Serangan di Istanbul adalah Warga Asing)
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, berdasarkan penelusuran sementara, tidak ada korban yang berasal dari Indonesia.
"Tidak terdapat laporan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban," demikian keterangan Kemenlu, melalui akun Twitter resmi @Portal_Kemlu_RI.
Konsulat Jenderal RI Istanbul pun mengimbau kepada WNI di Turki untuk selalu waspada. KJRI Istanbul juga menyarankan kepada WNI untuk berhati-hati.
"Hundari kawasan yang menjadi ancaman teror dan jaga kontak dengan KBRI," tulis @Portal_Kemlu_RI.
Seperti yang dikutip dari BBC News, laporan saksi mata menyebutkan serangan terhadap pengunjung kelab malam Reina di wilayah Ortakoy itu dilakukan oleh seseorang yang mengenakan kostum Sinterklas dan berbahasa Arab.
"Seorang teroris dengan senjata laras panjang secara brutal menembakkan peluru ke orang-orang yang sedang merayakan Tahun Baru," ujar Gubernur Vasip Sahin dalam penjelasannya Minggu (1/1/2017).
(Baca: Serangan di Kelab Malam Istanbul, 35 Tewas)
Pada saat serangan berlangsung, ada sekitar 700 orang di dalam kelab malam itu. Beberapa di antara mereka melompat ke Sungai Bosphorus untuk menyelamatkan diri.
Istanbul sebenarnya dalam kondisi siaga dengan menugaskan 17.000 polisi menyusul beberapa serangan teror akhir-akhir ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.