Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama: Jangan Jadi Bagian yang Menyebar Berita Tak Jelas

Kompas.com - 30/12/2016, 18:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai, hiruk pikuk di media sosial telah mengarah kepada titik ekstrem. Kondisi ini sangat memungkinkan terjadi disinformasi secara masif.

Hal tersebut kata Lukman, terjadi karena kebanyakan masyarakat tidak kritis dalam menyikapi informasi yang beredar di dunia maya.

Karena itu, Lukman menginginkan seluruh pegawai di Kementerian Agama tidak menjadi bagian yang turut memperluas informasi di media sosial yang tidak jelas kebenarannya.

(Baca: PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos)

"Saya ingin titip pesan. Karena ini sosial media sudah luar biasa. Saya ingin keluarga besar Kementerian Agama haruslah menjadi bagian yang ikut menjaga agar bangsa dan masyarakat kita tidak terlalu jauh terjerumus dampak negatif sosial media sekarang," kata Lukman, dalam acara refleksi akhir tahun di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Pesan itu juga ia tujukan kepada masyarakat luas. Lukman mengatakan jangan sampai masyarakat ikut menyebarkan berita yang tak terkonfirmasi.

Ia menambahkan, dalam Islam, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk bertabayun setiap mendapatkan informasi.

Karena itu, Lukman meminta masyarakat kritis dalam menggunakan media sosial. Ia megimbau agar masyarakat selalu memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi yang diterima, sebelum membagikannya.

(Baca: Kepala Staf Kepresidenan: Medsos Dipakai Mendelegitimasi Pemerintah)

"Saya berharap kalau kita menerima hal-hal seperti itu, kita hentikan sampai di tangan kita dan kita tidak sebar luaskan lagi," tutur Lukman.

"Kecuali kalau kita yakin betul kebenaran isinya. Dan untuk mengetahui keyakinan kebenaran isinya, kita harus terbiasa melakukan tabayun. Itu ajaran Rasululloh," lanjut Lukman.

Kompas TV Presiden Minta Warga Tak Percaya Rumor di Medsos
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com