Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Sebut Ada "Framing" Politik dalam Isu Tenaga Kerja China

Kompas.com - 30/12/2016, 14:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menilai, isu serbuan tenaga kerja asal China sengaja diciptakan oleh sejumlah pihak.

Isu ini, kata dia, dibuat untuk menciptakan framing politik tertentu di masyarakat.

"Saya kira ada motif politik untuk menunjukkan seolah-olah ada dominasi Tiongkok terhadap ekonomi Indonesia. Ini yang menurut saya lebih pada framing politik, ya," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/12/2016).

(Baca juga: Respons Pemerintah Tanggapi Isu "Serbuan" Tenaga Kerja China...)

Teten pun mengakui bahwa kerja sama dengan China meningkat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Namun, ia menilai hal itu justru berdampak positif pada perekonomian.

Ia menjelaskan, sebelum China masuk, ekonomi Indonesia lebih banyak didominasi oleh Jepang. Saat ini, Indonesia justru memiliki lebih banyak pilihan.

"Jadi harus dilihat, saya kira politik Indonesia untuk mencoba mencari pasar baru, mencari partner bisnis baru, itu menurut saya harus dilihat sebagai suatu hal yang positif sehingga Indonesia tidak dikendalikan oleh salah satu kekuatan ekonomi dunia," kata Teten.

Teten mengatakan bahwa kepolisian kini terus menelusuri siapa dalam pembuat isu ini di media sosial. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi.

(Baca: Jokowi Minta Polisi Tindak Penyebar Isu 10 Juta Tenaga Kerja China)

Kompas TV Benarkah Indonesia 'Diserbu' Tenaga Kerja Asing?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com