Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Indonesia Raih Skor Tertinggi Keterbukaan Informasi Publik

Kompas.com - 20/12/2016, 19:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Universitas Indonesia mengantongi skor tertinggi dalam hal keterbukaan informasi publik berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan Komisi Informasi Pusat (KIP).

"Dari sepuluh besar kategori perguruan tinggi negeri, Universitas Indonesia menempati posisi pertama dengan skor 97,92 dan kualifikasi informatif," ujar Ketua KIP John Friesly saat menyampaika penghargaan di Istana Wakil Presiden, Selasa (20/12/2016).

Tak hanya skor untuk kategori universitas, skor tertinggi tersebut juga mengalahkan kementerian/lembaga, parpol, dan pemprov pada kategori lain, yang menduduki posisi teratas.

Untuk kategori kementerian, skor tertinggi dipegang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan 95,87. Adapun kualifikasi yang diperoleh yaitu menuju informatif.

Provinsi Jawa Timur meraih skor 94,24 dengan kualifikasi menuju informatif. Skor tersebut menjadikan Jawa Timur sebagai pemegang skor tertinggi untuk kategori pemerintah provinsi.

Sementara, untuk kategori Badan Usaha Milik Negara, diduduki oleh PT Taspen yang meraih angka 84,07 dengan kualifikasi menuju informatif.

Sedangkan, Arsip Nasional bertengger di posisi pertama dengan skor 96,67 dengan kualifikasi menuju informatif pada kategori lembaga negara dan lembaga pemerintah non kementerian.

"Komisi Pemberantasan Korupsi meraih nilai 86,87 dengan kualifikasi menuju informatif untuk sepuluh besar kategori lembaga non struktural," ujar John.

Kategori partai politik menjadi kategori terburuk. Dari sepuluh parpol yang mendapat bantuan APBN/APBD dan seharusnya dapat menjamin keterbukaan informasi publik mereka, justru hanya empat parpol yang bersedia diverifikasi KIP.

Keempat parpol itu adalah Partai Gerindra, Partai Hanura, PKS dan PAN. Kendati demikian, skor masing-masing dari mereka dianggap masih kurang. Gerindra yang meraih skor tertinggi hanya mencapai 25,97 dengan kualifikasi tidak informatif.

(Baca: Menurut KIP, Enam dari 10 Partai Belum Responsif soal Informasi Publik)

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, terjaminnya keterbukaan informasi merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi seluruh pihak.

Kalla mengapresiasi pihak-pihak yang telah mendapatkan penghargaan. Namun, di sisi lain Wapres juga meminta agar mereka yang belum menerima penghargaan mengevaluasi sistem penympaian informasi tersebut.

"Karena itulah tujuan ini adalah bagaimana kita secara bersama-sama. Karena pemerintah, Presiden, tidak mungkin menyampaikan semua hal kepada masyarakat. Tapi masing-masing penugasan memberikan tanggung jawab informasi apa yang telah dikerjakan sesuai dengan tugas yang diberikan," kata Wapres.

"Itulah yang dimaksud bagaimana keterbukaan dan akuntabilitas dari instansi lembaga ataupun perusahaan yang dipunyai pemerintah. Karena itulah publik harus mengetahui dan menjadi hal yang penting," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com