Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri M Nasir Klaim Angka Publikasi Jurnal Ilmiah Meningkat Tahun 2016

Kompas.com - 19/12/2016, 12:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengklaim, angka publikasi jurnal ilmiah yang diindeks oleh jurnal internasional melonjak signifikan pada tahun 2016.

Jika dibandingkan dengan tahun 2014, lonjakan yang terjadi hampir mencapai dua kali lipat.

“Apa yang disampaikan Pak Dirjen Sumber Daya itu sudah pada angka 5.000 di tahun 2014. Tapi data terakhir per 5 Desember ini, karena beberapa regulasi sudah kami lakukan, kita sudah di angka 9.012,” kata Nasir saat pembukaan Visiting World Class Professor di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Nasir membandingkan pertumbuhan publikasi jurnal ilmiah asal Indonesia dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Dari sisi kuantitas, memang Indonesia masih di bawah Thailand.

Namun, menurut dia, produksi jurnal ilmiah Thailand tidak lebih banyak dibandingkan Indonesia.

“Sementara Malaysia mengalami penurunan, Singapura mengalami penurunan. Sekarang Thailand dalam kondisi stagnan, kita dalam kondisi peningkatan yang luar biasa,” ujarnya.

Meningkatnya produksi jurnal ilmiah, menurut dia, tidak terlepas dari peran guru besar. Saat ini, terdapat sekitar 5.800 guru besar yang tersebar di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Guna meningkatkan angka publikasi, mulai tahun depan, Kemenristekdikti akan mewajibkan mereka untuk membuat publikasi.

Ia berharap, agar para diaspora Indonesia yang berhasil di negara lain dapat membantu peningkatan kualitas pendidikan dalam negeri.

Tak hanya dari sisi peningkatan kualitas publikasi jurnal ilmiah, tetapi juga dalam hal pembuatan prototype, inovasi, hilirasasi serta komersialisasi hasil riset.

Rencananya, kata dia, ada sejumlah universitas di Indonesia yang akan mendapatkan pendampingan dari para diaspora yang telah berhasil.

“Nanti mereka (diaspora) bisa mengimplementasikan seperti apa. Ini harus kita challange bersama-sama supaya publikasi kita lebih baik,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com