JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua terduga teroris di Klaten dan Solo, Jawa Tengah.
Kedua terduga teroris berasal dari kelompok yang sama dengan tiga orang yang ditangkap di Bintara, Bekasi, Jawa Barat, yakni duga sel yang dibentuk oleh Bahrun Naim.
Adapun Bahrun merupakan warga negara Indonesia yang menjadi salah satu tokoh penting di Suriah setelah ia bergabung dengan kelompok teroris paling bengis, yakni yang menamakan dirinya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Dari empat orang yang ditahan, dilakukan penangkapan di tiga lokasi yaitu, pada Minggu (11/12/2016) pagi di Ngawi, kemudian di Solo, dan Klaten," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/11/2016).
Pada Minggu (11/12/2016) pagi, tim Densus 88 menangkap seorang terduga teroris di Dusun Gebang, Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, atas nama KF.
Tak lama setelah penangkapan KF, Densus 88 menangkap AM di Solo, dan WP di Klaten.
Menurut Martin, ketiga terduga teroris itu merupakan bagian dari jaringan pelaku bom yang ditemukan di Bekasi.
Bom rakitan seberat tiga kilogram ditemukan di kamar 104 di Perum Bintara Jaya VIII pada Sabtu (10/12/2016).
Terkait bom di Bekasi, tim Densus 88 menangkap MNS dan AS, di jalan layang (flyover) Kalimalang.
Kemudian, tim juga menangkap DYN di kontrakan kamar 104 di Perum Bintara Jaya VIII. Selain itu, tim menangkap SY di Dusun Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar.
Bom yang ditemukan di kawasan Bintara tersebut memiliki berat tiga kilogram dan berjenis TATP serta berbentuk penanak nasi (rice cooker).
Bom ini memiliki daya ledak sangat tinggi dengan daya penghancuran seluas radius 300 meter dan kecepatan 4.000 km per jam.
Bahwa penyidik Densus 88 masih punya waktu empat hari untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.
"Dengan barang bukti dan keterangan yang diperoleh, penyidik memiliki waktu 7x24 jam untuk pengkajian mendalam," kata Martin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.