Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Klaten dan Solo

Kompas.com - 12/12/2016, 17:41 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua terduga teroris di Klaten dan Solo, Jawa Tengah.

Kedua terduga teroris berasal dari kelompok yang sama dengan tiga orang yang ditangkap di Bintara, Bekasi, Jawa Barat, yakni duga sel yang dibentuk oleh Bahrun Naim.

Adapun Bahrun merupakan warga negara Indonesia yang menjadi salah satu tokoh penting di Suriah setelah ia bergabung dengan kelompok teroris paling bengis, yakni yang menamakan dirinya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Dari empat orang yang ditahan, dilakukan penangkapan di tiga lokasi yaitu, pada Minggu (11/12/2016) pagi di Ngawi, kemudian di Solo, dan Klaten," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/11/2016).

Pada Minggu (11/12/2016) pagi, tim Densus 88 menangkap seorang terduga teroris di Dusun Gebang, Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, atas nama KF.

Tak lama setelah penangkapan KF, Densus 88 menangkap AM di Solo, dan WP di Klaten.

Menurut Martin, ketiga terduga teroris itu merupakan bagian dari jaringan pelaku bom yang ditemukan di Bekasi.

Bom rakitan seberat tiga kilogram ditemukan di kamar 104 di Perum Bintara Jaya VIII pada Sabtu (10/12/2016).

Terkait bom di Bekasi, tim Densus 88 menangkap MNS dan AS, di jalan layang (flyover) Kalimalang.

Kemudian, tim juga menangkap DYN di kontrakan kamar 104 di Perum Bintara Jaya VIII. Selain itu, tim menangkap SY di Dusun Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar.

Bom yang ditemukan di kawasan Bintara tersebut memiliki berat tiga kilogram dan berjenis TATP serta berbentuk penanak nasi (rice cooker).

Bom ini memiliki daya ledak sangat tinggi dengan daya penghancuran seluas radius 300 meter dan kecepatan 4.000 km per jam.

Bahwa penyidik Densus 88 masih punya waktu empat hari untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.

"Dengan barang bukti dan keterangan yang diperoleh, penyidik memiliki waktu 7x24 jam untuk pengkajian mendalam," kata Martin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com