Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Kumpulkan Sumbangan untuk Korban Gempa Aceh

Kompas.com - 07/12/2016, 21:41 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Setya Novanto mempertimbangkan untuk meninjau langsung penanggulangan gempa di Pidie Jaya, Aceh.

Novanto mengatakan, akan segera menuju Aceh jika tak ada yang harus dikerjakan di Jakarta.

"Ya tentu kalau pekerjaan di sini sudah selesai dan kalau memungkinkan segera (meninjau ke lokasi)," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Yang jelas, kata dia, DPR melalui Sekretariat Jenderal mengumpulkan bantuan dari anggota Dewan yang ingin membantu korban gempa. 

 

Bantuan tersebut akan dikumpulkan sekitar dua hari untuk kemudian disalurkan langsung ke daerah terdampak gempa.

(Baca: Pencarian Korban Gempa Aceh Dilanjutkan hingga Malam Hari)

Sejumlah bantuan, baik pangan maupun dana, telah terkumpul dan dikoordinasikan oleh Kesetjenan.

Novanto memastikan seluruh anggota dewan akan turut membantu demi keperluan bencana gempa tersebut.

Sejumlah anggota dewan, kata dia, sudah terbang langsung ke lokasi bencana khususnya para anggota yang berasal dari daerah pemilihan Nanggroe Aceh Darussalam.

"Karena ini merupakan sesuatu yang betul-betul memprihatinkan. Dan bagi warga yang masih melakukan pencarian kami berdoa terus agar semua bisa selesai," tutur Ketua Umum Partai Golkar itu.

Ia juga mengingatkan agar seluruh stakeholder dan pihak-pihak terkait mengantisipasi kemungkinan adanya gempa susulan.

"Kita memiliki lembaga-lembaga penanganan musibah dan tanggap darurat yang sudah terlatih dan terbiasa dalam melakukan aksi cepat. Saya berharap mereka terus bekerja secara maksimal demi kepentingan kemanusiaan. Semoga akan semakin banyak korban yang bisa diselamatkan," tutup dia.

(Baca: Plt Gubernur Tetapkan Tanggap Darurat 14 Hari akibat Gempa Aceh)

Data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 15.00 WIB menyebutkan, korban meninggal berjumlah 94 jiwa, (Pidie Jaya 91, Bireuen 2, Pidie 1), sedangkan luka berat berjumlah 128 jiwa (Pidie Jaya 125, Bireuen 3), luka ringan 489 jiwa (Pidie Jaya 411, Bireuen 78).

Hasil kaji cepat kerusakan akibat dampak gempa ini menyebutkan, sebanyak 161 rumah rusak berat (Pidie 86, Bireuen 35, Pidie 40) dan 105 ruko di Pidie Jaya serta bangunan publik lain, seperti 14 masjid, 1 sekolah dan 1 kesehatan.

Kompas TV Korban Gempa Terus Berdatangan ke Rumah Sakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com