Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capaian "Tax Amnesty" Rendah, Jokowi Lakukan Sosialisasi di Balikpapan

Kompas.com - 05/12/2016, 07:33 WIB

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Setelah Makassar, Sulawesi Selatan, kini giliran Balikpapan, Kalimantan Timur yang menjadi target Presiden Joko Widodo untuk menyosialisasikan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Sosialisasi tax amnesty menjadi salah satu agenda dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Balikpapan pada Minggu  (4/12) hingga Senin (5/12).

Presiden merasa perlu melanjutkan sosialisasi karena capaian tax amesty masih tergolong rendah, termasuk di Kalimantan Timur.

"Di sini capaian (tax amnesty) masih rendah, karena itu kami akan mengundang pengusaha untuk mengikuti sosialisasi," tutur Presiden usai berkunjung ke pusat perbelanjaan E-Walk Balikpapan Superblock, Minggu malam.

(Baca juga: Saat Jokowi "Blusukan" ke Mal di Balikpapan, Beli Kaus dan Sandal)

Sosialisasi program tax amnesty akan menjadi acara terakhir dalam rangkaian kunjungan kerja presiden di Balikpapan.

Selain sosialisasi tax amnesty, Presiden bersama Ibu Iriana akan meninjau proyek dana desa di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Bukan hanya itu  Presiden dan Ibu Iriana juga menghadiri penyerahan Sertifikat Tanah Program Strategis Tahun 2016.

Presiden juga direncanakan akan meninjau Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang akan dikaksanakan di Lapangan Sepak Bola Bima Sakti Pangkalan TNI AU Balikpapan.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan tiba di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan sekitar pukul 16.50 Wita.

Presiden yang juga didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo disambut Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak.

Kompas TV Jokowi Ucapkan Selamat kepada Timnas Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com