Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Pilot Pesawat Skytruck yang Jatuh di Laut Kepri Berharap Anaknya Selamat

Kompas.com - 04/12/2016, 20:14 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Keluarga Ajun Komisaris Polisi (AKP) Tonce Manao, salah satu pilot yang menjadi korban jatuhnya pesawat Polri di Kepulauan Riau, masih terus berdoa agar anak mereka bisa selamat dari musibah itu.

Ayah kandung AKP Tonce, Alex Manao saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Minggu (4/12/2016) malam, mengatakan, saat ini bersama keluarga besarnya sedang berkumpul di rumah mereka di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami malam ini berkumpul di rumah untuk ibadat bersama mohon keselamatan buat anak kami. Saat ini, kami masih menunggu perkembangan pencariannya. Maaf, Pak kami masih sibuk ya, nanti baru hubungi kami lagi," ucap Alex.

Sebelumnya diberitakan, pesawat M-28 milik Polri diketahui jatuh di perairan Lingga sebelah selatan Provinsi Kepulauan Riau, pada Sabtu (3/12/2016) siang.

Baca juga: Pesawat Skytruck Disebut Jatuh ke Laut dengan Hidung Terlebih Dahulu

Pesawat Skytruck ini membawa 13 penumpang yang terdiri dari lima awak dan delapan penumpang yang semuanya adalah anggota polisi. Mereka hendak diperbantukan ke Polda Kepri.

Tim SAR terus mencari pesawat hilang dan korbannya. Pada Sabtu sore, pencarian sempat dihentikan.

Kemudian pada Minggu pagi tadi, pencarian bangkai pesawat dilanjutkan.

Berikut daftar 13 nama polisi yang menjadi korban jatuhnya pesawat Skytruck milik Polri:

1. AKP Budi Waluyo (pilot)

2. AKP Eka Barokah (pilot)

3. AKP Tonce Manao (pilot)

4. Brigadir Joko Sujarwo (mekanik)

5. Brigadir Mustofa (mekanik)

6. AKP Abdul Munir (penumpang)

7. AKP Safran (penumpang)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com