JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Nasioal Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) di Kompleks Parlemen, Sabtu (3/12/2016).
Dalam kegiatan tersebut, Wapres memuji gaya berkomunikasi resimen mahasiswa (menwa) yang ada selama ini.
"Resimen mahasiswa ini memang gayanya militer (tapi) tanpa pangkat. Bedanya cuma itu, seragam boleh, baret boleh, pangkat yang tidak. Artinya egaliter," kata Wapres.
"Semuanya sama. Tidak ada sersan, tidak ada kopral, boleh semua sersan, boleh semua jenderal juga," lanjut Kalla.
Kalla mengatakan, dengan tidak adanya sistem kepangkatan di menwa, hal tersebut dapat lebih mempermudah komunikasi antara anggota satu dengan anggota lain. Sebab, sesama anggota tak perlu cemas apabila ingin berbicara dengan anggota lainnya, meski lebih senior.
"Seperti saya katakan tadi, menwa sifatnya egaliter tanpa pangkat, artinya adalah lebih memudahkan hubungan-hubungan masing-masing pihak tanpa kepangkatan," ujar Kalla. (Baca: DKI Minta Menwa Bantu Minimalisasi Kemacetan Jakarta)
Lebih jauh, Wapres berharap, agar anggota menwa dapat turut serta membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas nasional. Dari sekitar 2 juta anggota IARMI dan menwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, beberapa di antaranya juga merupakan kader partai politik.
"Ada Golkar, ada PPP, ada Gerindra, ada PAN, dan sebagainya. Macam-macam. Artinya bisa menjadi penyatu secara politik. Karena itulah, bukan hanya upacaranya tapi kerangka yang ingin kita capai dalam rangka bela negara," tandasnya.