JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, Fary Djemi Francis mengatakan, partainya belum bersikap terkait pergantian Ketua DPR.
Menurut Fary, Gerindra masih ingin mendengarkan penjelasan Partai Golkar terkait rencana peralihan Ketua DPR, dari Ade Komarudin ke Setya Novanto.
"Kami tentu akan mengambil keputusan. Tapi karena ini lembaga negara, meski internal Fraksi Partai Golkar, kami minta jangan terlalu sering lah ada pergantian Ketua DPR. Karena ini bukan hanya Fraksi Partai Golkar yang punya," tutur Fary di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2016).
(Baca: Dewan Pembina dan DPP Golkar Sepakat Majukan Novanto Jadi Ketua DPR)
Fary mengatakan sebaiknya Golkar mengkaji secara mendalam terkait pergantian ini.
Lebih jauh Fary mengungkapkan, hingga kini, fraksinya belum menerima undangan rapat paripurna untuk membahas agenda pergantian Ketua DPR.
"Kami juga akan meminta seperti apa visi ke depan terutama bagaimana kebijakan-kebijakan agar DPR jadi lebih baik," tutur Ketua Komisi V DPR Itu.
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, sejak awal dia telah siap menghadapi segala risiko dalam kancah perpolitikan yang dia jalani.
"Jabatan adalah amanah, kapan pun Allah akan memberikan ataupun mengambil amanah ini, saya siap dan ikhlas," kata Ade Komarudin saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2016).
(Baca: Ade Komarudin: Siapa Bilang Saya "Legowo"?)
Pernyatan resmi tersebut disampaikannya menyusul rencana Partai Golkar mengembalikan posisi Ketua DPR RI kepada Setya Novanto. Adapun Novanto saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.