Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Komarudin: Saya Tak Pernah Jalan Sendiri

Kompas.com - 29/11/2016, 09:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Ade Komarudin angkat bicara soal rencana Partai Golkar kembali menempatkan Setya Novanto sebagai pimpinan parlemen.

Hal ini akan membuat Ade tergeser dari posisinya.

Ade sempat beberapa hari tak muncul di DPR sejak surat permohonan pergantian Ketua DPR dilayangkan kepada Pimpinan DPR, Kamis (24/11/2016) lalu.

Saat Pimpinan DPR membahas surat permohonan tersebut dalam Rapat Pimpinan DPR, Ade akhirnya hadir sekaligus membacakan keterangan pers terkait sikapnya selama ini.

Ia mengaku tak ada aturan yang dilanggarnya semasa menjabat Ketua DPR.

Oleh karena itu, ia mematahkan alasan Golkar yang ingin menggantinya karena ada pelanggaran yang dilakukannya.

"Selaku Ketua DPR saya tak pernah memutuskan sendiri. Pimpinan DPR ini kolektif kolegial. Saya tak pernah jalan sendiri, Tidak ada satu keputusan di di DPR ini yang saya tandatangani sendiri," Ujar Ade, saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2016).

Ade mengatakan, setiap keputusan yang diambil oleh DPR selalu melalui mekanisme yang seharusnya.

Bahkan, Ade menantang untuk membuktikan bila ada keputusan DPR yang dihasilkan olehnya sendiri tanpa adanya mekanisme yang benar.

"Boleh Anda semua cek itu. Tak usah ragu dan Anda akan membacanya. Insya Allah saya patuh dan tidak ada peraturan yang dilanggar," lanjut Ade.

Ade mengatakan sejak awal siap menghadapi segala risiko dalam dunia politik.

"Jabatan adalah amanah, kapan pun Allah akan memberikan ataupun mengambil amanah ini, saya siap dan ikhlas. Bahasa Jawanya, 'aku rapopo, bahasa Sundanya 'teu sawios', terlebih demi keutuhan NKRI," kata Akom.

Kompas TV Golkar Sepakat Copot Ketua DPR Ade Komarudin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com