Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslimat NU Keluarkan Rekomendasi Haram untuk "Hate Speech"

Kompas.com - 26/11/2016, 18:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kongres XVIII Muslimat NU di Jakarta yang resmi ditutup pada Sabtu (26/11/2016), memutuskan untuk mengharamkan perbuatan hate speech alias ujaran kebencian.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. "Ujaran kebencian itu bisa hasut, bisa fitnah dan itu haram. Jadi kalau sesuatu yang disampaikan tidak sesuai dengan yang sebenarnya dan itu sifatnya menghasut, memviralkan, bahkan pada tataran fitnah, maka itu haram," ujar dia di Asrama Haji Pondok Gede, tempat digelarnya kongres.

Keputusan berupa rekomendasi itu akan disebarkan ke sebanyak 59.600 kelompok majelis taklim Muslimat NU yang tersebar di penjuru Indonesia. Khofifah yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial tersebut mengatakan, rekomendasi itu nantinya juga akan ditembuskan ke Presiden Joko Widodo.

Ia berharap pemerintah mendukung rekomendasi Muslimat NU itu demi persatuan dan kesatuan NKRI.

"Kami khawatir stabilitas nasional bisa retak kalau di antara yang satu dengan yang lain tidak saling percaya dan yang satu dengan yang lain saling memviralkan informasi-informasi yang tidak fair, tidak benar dan tidak jujur," ujar Khofifah.

Muslimat NU saat ini juga tengah merancang grand desain satu abad organisasi. Tahun 2046 adalah dimulainya grand desain itu.

Khofifah mengatakan, pembentukan karakter umat yang penuh iman Islami, nilai toleransi dan menjunjung tinggi persatuan serta kesatuan negara juga akan masuk ke dalam grand desain itu.

"Jadi nanti umat itu harus membangun keberagamaan yang dianut oleh seluruh warganya, melindungi kebebasan berekspresi, harus bisa menjaga kekayaan yang dimiliki negeri, dia harus menjaga martabat bangsa, jiwa, nyawa warganya. Ini detail sekali," ujar Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com