Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bimo Joga Sasongko
President Director & CEO Euro Management Indonesia

 

Lulus SMAN 3 Bandung tahun 1990. Berhasil memperoleh beasiswa dari Menristek BJ Habibie untuk kuliah di teknik penerbangan atau aerospace engineering, di North Carolina State University, Ralegh, North Carolina, USA. dari tahun 1991–1995. Kemudian melanjutkan program S2 di Amerika Serikat mengambil program master di jurusan industrial engineering atau teknik industri di Arizona State University. Tahun 1996 penulis kembali ke Indonesia dan berkarir di BPPT. Pada 2001 melanjutkan studi ke FH. Pforzheim Jerman dengan mengambil program MBA dan lulus 2003, kemudian bekerja kembali di BPPT sambil mendirikan Euro Management Indonesia.

Guru dalam Putaran Turbulensi

Kompas.com - 25/11/2016, 22:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

 

PERINGATAN Hari Guru Nasional (HGN) 25 November 2016 diwarnai dengan kondisi negeri yang penuh kegalauan dan tawuran kepentingan elit politik. Tema HGN 2016 "Guru Mulia Karena Karya" bagaikan kata mutiara yang melayang di awang-awang.

Pengelola pendidikan dari tingkat nasional hingga daerah sering "dibongkar pasang" hanya demi konsesi dan akomodasi politik. Dengan mata telanjang, rakyat melihat ihwal penunjukkan menteri pendidikan hingga kepala dinas di kabupaten sangat kental dengan tarik menarik kepentingan politik praktis.

Pengembangan profesi guru sulit tercapai karena kondisinya selalu dalam putaran turbulensi politik yang tiada henti. Postur guru nasional yang jumlahnya sekitar tiga juta orang tidak memiliki posisi tawar yang kuat karena langkanya wakil guru yang duduk di lembaga legislatif maupun eksekutif.

Di parlemen tidak ada wakil guru yang sejati. Akibatnya, implementasi anggaran pendidikan nasional sering bias sasaran dan menjadi bulan-bulanan politisi Senayan.

Bertahun-tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang menjadi wadah profesi guru berjuang untuk meletakkan anggaran pendidikan nasional dalam posisi yang tepat. Namun selalu terpental akibat turbulensi politik yang tiada henti.

Setidaknya sudah tiga kali PGRI melakukan gugatan hukum terkait dengan implementasi anggaran pendidikan dalam APBN sebesar 20 persen seperti yang dinyatakan dalam UUD 1945.

Karena selama ini persentase anggaran tersebut dalam penerapan ke bawah sering bias sasaran. Bahkan, anggaraan pendidikan banyak yang dimasukkan dalam pos dana alokasi umum (DAU).

Dampaknya, alokasi anggaran kurang relevan untuk sektor pendidikan. Mestinya anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN bisa mempercepat program peningkatan kompetensi guru.

Sebenarnya para guru memiliki peran strategis untuk menggelorakan optimisme bangsa. Seperti kondisi terkini saat media massa dipenuhi oleh berita muram dan perang dingin elit politik yang berpengaruh terhadap psikologi warga bangsa.

Berita ketegangan politik sangat mendominasi media arus utama dan media sosial. Hal itu telah mempengaruhi spirit kebangsaan dan menggerus energi kreatif bangsa. Padahal kreativitas adalah kunci daya saing bangsa.

Menggelorakan optimisme Indonesia sebaiknya dijadikan agenda para guru. Agenda tersebut diharapkan bisa mencegah distorsi motivasi kebangsaan akibat dominasi pemberitaan yang muram seputar Indonesia. Para guru bisa mengatasi fenomena kegalauan bangsa yang terus menayang di hadapan publik.

HGN menjadi momentum untuk mewujudkan guru ideal yang menjadi sosok inspiratif bagi siswa. Hingga saat ini sosok guru yang inspiratif dan adaptif dengan kemajuan dunia, jumlahnya belum menggembirakan.

Untuk membentuk guru yang ideal dan sumber inspiratif dibutuhkan wahana dan kesempatan bagi guru untuk mengikuti perkembangan global. Wahana tersebut untuk menunjang proses pengajaran serta meningkatan profesionalitas guru.

Sedangkan kesempatan emas yang juga harus diberikan untuk guru berprestasi adalah mengikuti pendidikan lanjutan ke luar negeri. Atau mengikuti bermacam event tentang perkembangan metode pendidikan global dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan.

Eksistensi guru bagi suatu bangsa adalah kunci kemajuan. Bagi negara maju, guru adalah segalanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com