Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menu Ikan Bakar dan Pesan Persatuan dalam Makan Siang Jokowi dan Prabowo

Kompas.com - 17/11/2016, 16:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyuguhi menu ikan bakar kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kedua tokoh tersebut makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Seusai makan siang, keduanya pun mengobrol di beranda Istana Merdeka. Tidak ada camilan di meja, yang ada hanya sepasang cangkir berisi teh hangat.

Kepada wartawan, Jokowi mengatakan bahwa kunjungan Prabowo itu adalah kunjungan balasan karena dirinya menyambangi kediaman Prabowo di Hambalang, 31 Oktober 2016 lalu.

"Saya kira saling mengunjungi, saling bersilaturahim adalah tradisi yang sangat baik di antara kita," ujar Jokowi.

(Baca: Prabowo Sambangi Jokowi di Istana Merdeka)

Jokowi berharap, tradisi silaturahim seperti ini juga dicontoh elemen masyarakat. Meskipun berbeda jalur dan pandangan politik, silaturahim tidak boleh putus.

Prabowo juga senada. Silaturahim dia dan Jokowi yang pernah menjadi rival saat Pilpres 2014 lalu itu tetaplah yang utama.

"Ini budaya yang ingin kami perlihatkan kepada generasi muda. Antara pemimpin, beliau pernah rival saya, tetapi kami bersahabat," ujar Prabowo.

"Perbedaan politik itu adalah hal yang biasa, tidak boleh menjadi masalah, tidak boleh menjadi perpecahan yang berkelanjutan," kata dia.

(Baca: Selain Prabowo, Jokowi Juga Undang Novanto ke Istana Bahas Kasus Ahok)

Pertemuan makan siang keduanya berlangsung secara tertutup. Momen yang dapat direkam kamera pewarta ialah hanya saat mereka berbincang di beranda Istana Merdeka. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu setengah jam.

Kompas TV Makna Pertemuan Jokowi-Prabowo (Bag. 2)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com