JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Miryam S Haryani menilai, figur pengusung tak berpengaruh banyak terhadap tingkat keterpilihan calon kepala daerah.
Menurut Miryam, jika ada pasangan calon yang elektabilitasnya bergantung pada sosok pengusung, menunjukkan bahwa kandidat tersebut tak punya kemampuan mumpuni sebagai calon pemimpin Ibu Kota.
Kondisi tersebut akan menciptakan ketergantungan kandidat terhadap para figur "kuat" tersebut.
Miryam merespons hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) yang menyebut bahwa figur pengusung tiga kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 tak berpengaruh banyak terhadap para kandidat.
"Sudah wajib bagi ketiga calon untuk menunjukkan bukti dan kualitas diri," kata Miryam melalui keterangan tertulis, Selasa (1/11/2016).
Miryam yang merupakan kader Partai Hanura mengatakan, partainya mendukung Ahok-Djarot bukan karena ada figur "kuat" di belakang keduanya namun lebih kepada penilaian akan kemampuan dan bukti kerja pasangan tersebut.
Adapun tiga figur di balik tiga kandidat cagub-cawagub, yaitu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, menurut Miryam harus memiliki fungsi lebih dari sekadar pendongkrak elektabilitas kandidat.
"Apabila sosok ketua umum partai diharapkan sebagai pendongkrak utama elektabilitas seorang calon maka akan rusak demokrasi ini karena tidak akan pemimpin yang terpilih karena kualitas dirinya tapi cuma karena kualitas orang yang ada di belakangnya," tutur Miryam.
Adapun pada survei KedaiKOPI, 29,8 persen responden memilih Agus-Sylvi karena faktor SBY, sementara 53,5 persen menyatakan faktor SBY tidak mempengaruhi pilihan mereka pada Agus-Sylvi dan 16,7 persen tidak menjawab.
(Baca: Hasil Survei KedaiKOPI jika Ahok-Djarot "Head to Head" dengan Pasangan Lain pada Putaran Kedua)
Kemudian, KedaiKOPI menanyakan apakah sosok Megawati membuat responden memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Hasilnya, 24,5 persen menyatakan iya, 58,6 persen menyatakan tidak, dan 16,9 menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Terakhir, KedaiKOPI menanyakan apakah sosok Prabowo membuat responden memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Hasilnya, 22,9 persen menyatakan iya, 56,3 persen menjawab tidak, dan 20,8 persen tidak menjawab.