Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Kepercayaan Keluarga Penting dalam Pembebasan Sandera di Somalia

Kompas.com - 31/10/2016, 18:57 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan kepercayaan keluarga penting dalam upaya pembebasan empat orang anak buah kapal yang disandera perompak Somalia.

Keempat orang ABK ini telah disandera sejak 26 Maret 2012.

"Sejak 2015 komunikasi dengan keluarga. Keluarga berikan kepercayaan besar kepada pemerintah termasuk saat pemerintah sibuk dengan sandera di Filipina. Pihak keluarga yakin upaya kami di Somalia tidak berhenti," kata Iqbal, di Ruang Palapa, Kemenlu, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Empat ABK ini merupakan bagian dari 26 sandera kapal ikan berbendera Oman bersama warga negara Filipina, Indonesia, Kamboja, Taiwan, China, dan Vietnam.

Mereka adalah Sudirman (24) asal Medan, Sumatera Utara; Supardi (34) asal Cirebon, Jawa Barat; Adi Manurung (32) asal Medan, Sumatera Utara; dan Elson Pesireron (32) asal Seram, Ambon.

(Baca: Ini Kronologi Pembebasan 4 WNI yang Disandera Perompak Somalia Selama 4,5 Tahun)

Menurut Iqbal, tidak adanya pemerintahan yang efektif di Somalia membuat pembebasan sandera sulit dilakukan.

Sebab, tidak ada mitra lokal yang dapat diajak bekerja sama.

Iqbal menyebutkan, jumlah kelompok sandera di Somalia sangat besar sehingga tidak ada jaminan 26 sandera pindah ke tangan penyandera lain.

"Masih ada upaya pengambilalihan di Galkayo. Itu menunjukkan betapa sulitnya proses (pembebasan) sandera. Kami tidak hanya dengan WNI tapi juga dengan negara lain yang punya kepentingan untuk membebaskan," ujar Iqbal.

Iqbal menjelaskan, sejak 26 Maret 2012 berbagai upaya telah dilakukan.

Saat itu, Somalia berada dalam akreditasi KBRI Kairo. Akan tetapi, hingga 2014 belum menunjukkan hasil.

(Baca: Empat WNI Bebas Setelah Disandera 4,5 Tahun oleh Perompak Somalia)

Menurut Iqbal, awalnya upaya pembebasan sandera setiap negara berjalan secara terpisah.

Kemudian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan hasil evaluasi upaya pembebasan sandera kepada Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Retno untuk berkoordinasi dengan negara lain dan lembaga internasional nirlaba.

"Kemenlu langsung gandeng BIN (Badan Intelijen Negara) dan bangun komunikasi dengan kantor pengacara khusus shipping Holman Fenwick Willan. Pernah terlibat dalam upaya pembebasan kapal Albedo tahun 2014," ujar Iqbal.

Kompas TV 4 WNI yang Disandera Perompak Somalia Dibebaskan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com