JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang anak buah kapal asal Indonesia berhasil dibebaskan dari penyanderaan oleh perompak Somalia.
Mereka dibebaskan bersama 24 orang sandera lainnya.
Keempat WNI itu adalah Sudirman (24) asal Medan, Sumatera Utara; Supardi (34) asal Cirebon, Jawa Barat; Adi Manurung (32) asal Medan, Sumatera Utara, dan Elson Pesireron (32) asal Seram, Ambon.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, penyanderaan terjadi sejak 26 Maret 2012.
Saat itu, para ABK kapal ikan Naham 3 yang dioperasikan perusahan Oman, dibajak di sekitar 114 sebelah selatan Kepulauan Seychelles.
(Baca: Empat WNI Bebas Setelah Disandera 4,5 Tahun oleh Perompak Somalia)
Kemudian, para ABK dibawa ke lokasi penyanderaan pertama di Hobyo, sebuah kota kecil di Somalia yang berjarak 511 kilometer dari Mogadishu, Ibu Kota Somalia.
Selepas dari Hobyo, para ABK dibawa ke lokasi penyanderaan kedua di Budbud yang berjarak 287 kilometer dari Mogadishu.
"Dari Budbud dimulai proses pembebasan," kata Arrmanatha, di Kompleks Kemenlu, Jakarta, Senin (24/10/2016).
Arrmanatha menuturkan, setelah dibebaskan, para ABK dibawa ke sebuah safe house di Galkayo Town, 689 kilometer dari Mogadishu dengan menggunakan mobil.
Dari Galkayo Town, para ABK diterbangkan ke Wajir Airport, Kenya yang berbatasan dengan Somalia.
Mereka dibawa menggunakan kapal UN Humanitarian Flight pada Sabtu (22/10/2016) pukul 15.00 waktu setempat.
(Baca: Bebas dari Sandera Perompak Somalia, 4 WNI dalam Keadaan Sehat)
"Itu kota perbatasan jadi mereka harus clearance. Dari situ mereka diterbangkan ke Nairobi. Nairobi tiba sekitar tanggal 23 Oktober pukul 17.32 waktu setempat," kata Arrmanatha.
Keempat sandera dijemput oleh Duta Besar RI di Nairobi dan Tim Kemenlu yang dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI Lalu Muhammad Iqbal.