JAKARTA, KOMPAS.com - Perseteruan dalam politik tak mesti berlanjut dalam keseharian. Apalagi memutus silaturahmi.
Itu yang terjadi pada dua Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berbeda kubu. Arsul Sani Sekjen PPP kubu Romahurmuziy dan Dimyati Natakusumah Sekjen PPP kubu Djan Faridz.
Keduanya nampak akrab bercengkrama sebelum mengikuti Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
Padahal Arsul dan Dimyati, masih terbelit konflik politik di internal PPP. Saat ini, Djan Faridz tengah menuntut keabsahan Surat Keputusan (SK) PPP Romahurmuziy yang diterbitkan Menteri Hukum dan HAM.
Bahkan mereka sempat berfoto. Tindakan itu dicandai oleh beberapa anggota DPR dari partai lain yang berada di dekat keduanya.
(Baca: Sekjen PPP Berharap Menkumham Konsisten dengan Pernyataannya Terkait SK)
"Ayo-ayo foto bareng dulu, nanti fotonya dikasih ke Romy (Romahurmuziy)," ucap beberapa anggota dewan yang berada di dekat mereka.
Arsul dan Dimyati pun berfoto bersama lantas diabadikan oleh rekan-rekan anggota dewan di dekat mereka.
Usai berfoto mereka berdua tertawa. Arsul saat diwawancarai mengaku di antara mereka berdua tetap memelihara silaturahmi, meski dalam sikap di partai berbeda.
Ia menambahkan saat bertemu Dimyati biasanya membicarakan hal-hal ringan di luar partai seperti keluarga dan lain sebagainya.
"Malah jarang ngobrol soal partai agar kalo ketemu tidak terus tarik urat," tutur Arsul.