Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Usulkan Dua Calon Hakim "Ad Hoc" Hubungan Industrial di MA kepada DPR

Kompas.com - 25/10/2016, 17:14 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Komisi Yudisial (KY) menyampaikan usulan mengenai dua calon hakim ad hoc hubungan industrial di Mahkamah Agung kepada DPR RI.

Dua calon tersebut adalah Juanda Pangaribuan dari unsur Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dan Sugeng Santoso dari unsur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Usulan tersebut disampaikan dalam rapat konsultasi dengan pimpinan DPR didampingi perwakilan Komisi III.

"Kami seleksi, akhirnya sampai pada keputusan mengambil dua orang. Namun, tidak seperti permintaan MA (Mahkamah Agung), dua orang dari unsur Apindo dan dua orang dari unsur SP/SB," ujar Ketua KY Aidul Fitriciada di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Penetapan calon hakim ad hoc hubungan industrial di MA dilakukan melalui rapat pleno yang dihadiri oleh semua anggota KY secara musyawarah mufakat, Kamis (20/10/2016) di Gedung KY, Jakarta.

Para calon sebelumnya telah menjalani seleksi wawancara terbuka pada Rabu (19/10/2016). Jumlah peserta seleksi wawancara sebanyak lima calon hakim ad hoc hubungan industrial di MA.

Proses ini dilakukan dengan memilih semua calon hakim ad hoc hubungan industrial di MA yang sudah dinyatakan lulus dari tahap wawancara.

Selanjutnya, penetapan juga mempertimbangkan semua hasil penilaian pada setiap tahapan seleksi.

"Kami harap setelah disetujui DPR dilanjutkan ke Presiden untuk dilanjutkan SK untuk jadi hakim ad hoc hubungan industrial di MA," kata Komisioner KY Maradaman Harahap.

Dalam kesempatan tersebut, pimpinan DPR diwakili Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, sedangkan Komisi III diwakili Arsul Sani selaku anggota.

"Kami tunggu penegasan pimpinan DPR. Begitu penugasan diberikan, Komisi III akan menyiapkan rangkaian proses yang biasanya melalui fit and proper test," tutur Arsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com