Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerang Polisi di Tangerang Diduga Sengaja Mengincar Petugas di Lapangan

Kompas.com - 20/10/2016, 12:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku berinisial SA (22) sengaja mengincar polisi yang bertugas di lapangan untuk diserang.

Ia membacok Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi dan dua personel polisi lainnya di depan sekolah Yupentek, Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang.

Tak hanya itu, pelaku juga melempar bom ke pos polisi yang terletak di depan sekolah tersebut, namun tidak meledak.

"Mereka pilih momentum saat petugas ke lapangan, saat fokus pengaturan lalu lintas di sekitar sana," ujar Boy, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Boy mengatakan, selama ini polisi kerap menjadi incaran kelompok teroris.

(Baca: Penyerang Kapolsek Tangerang Diduga Anggota Daulah Islamiah)

Misalnya, bom bunuh diri yang terjadi di Mapolres Surakarta dan Mapolres Poso dilakukan oleh pelaku tunggal yang terafiliasi dengab kelompok teroris.

"Mereka tak lagi menyerang kantor kita yang selama ini jadi target, tapi juga petugas yang sedang konsentrasi di laoangan. Dicarilah kelemahan itu," kata Boy.

Boy mengimbau agar polisi di lapangan selalu waspada dengan ancaman serangan dari orang tak dikenal.

Jika pelaku melawan, maka jangan ragu untuk melakukan tindakan darurat, seperti yang dilakukan terhadap SA yang ditembak di bagian kakinya karena terus melawan.

"Petugas kami yang di pos lalu lintas sudah diberi imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pelaku yang patut diduga pelaku jaringan terorisme," kata dia.

(Baca: Polisi Sebut Penyerang Kapolsek Tangerang Diduga Terlibat Jaringan ISIS)

Kejadian ini berawal saat pelaku menempelkan stiker yang diduga mirip lambang ISIS.

Polisi lalu mengimbau agar stiker dilepas, namun pelaku justru menyerang polisi dengan golok.

Anggota polisi yang diserang pertama-tama adalah Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Bripka Sukardi.

Tak lama kemudian, Effendi yang berada tidak jauh dari lokasi berusaha menahan SA, namun Effendi malah ikut diserang.

Masih belum jelas apa motif penyerangan oleh SA.

Diduga, SA merupakan anggota Daulah Islamiah jaringan Ciamis, Jawa Barat. Kelompok tersebut diduga terafiliasi jaringan kelompok radikal ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com