Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke Ulang Tahun KAHMI, Anies Baswedan Jadi Rebutan Obyek "Selfie"

Kompas.com - 28/09/2016, 19:56 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut hadir dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-50 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Rabu (28/9/2016) malam.

Kehadiran Anies di acara yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta itu rupanya menyita banyak perhatian kader KAHMI.

Dari pantauan di lokasi, Anies tiba sekitar pukul 19.15 WIB. Ia terlihat mengenakan batik coklat lengan panjang dan menggandeng ibunya, Aliyah.

Setiba di lokasi, Anies langsung diserbu puluhan kader KAHMI yang hadir.

Mereka berebut meminta foto selfie dengan bakal cagub yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Tak hanya menjadi rebutan obyek foto, teriakan demi teriakan dukungan juga menggema di dalam ruangan ballroom. Sejumlah kader menyerukan dukungan pencalonan Anies sebagai DKI 1.

"Ini dia calon gubernur," kata salah satu kader.

"Anies untuk DKI 1," ujar kader lain.

"Hidup Anies," teriaknya.

Dalam kontestasi pilkada mendatang, Anies akan berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sementara itu, yang menjadi rivalnya ialah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat.

Selain Anies, sejumlah tokoh juga hadir dalam kegiatan HUT KAHMI malam ini. Mereka di antaranya politisi Nasdem Ferry Mursyidan Baldan, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua Bawaslu Muhammad, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, politisi senior Golkar Akbar Tandjung, dan Ketua BPK Harry Azhar Aziz.

Menurut rencana, peringatan HUT KAHMI ini akan dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kompas TV Anies-Sandiaga Resmi Ikut Pilkada Jakarta 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com