JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan kader Golkar di daerah terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, diklaim solid.
Penyelenggaraan Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif Partai Golkar di Hotel Sultan, Senin (26/9/2016) malam, untuk mengukuhkan dukungan tersebut.
"Ketum juga sudah keliling dan lakukan perjalanan ke daerah. Dia sudah ke 24 provinsi. Sudah ada komunikasi dan penegasan," kata Ketua Organizing Committee Hetifah Sjaifudian di lokasi acara.
Diakui anggota Komisi II DPR itu, kader Golkar di daerah sempat bingung lantaran sikap politik partai yang diputuskan Setya Novanto, Ketua Umum Partai Golkar.
Sebab, saat dipimpin Aburizal Bakrie, Golkar dikenal sebagai partai oposisi pemerintahan Jokowi-JK.
"Kalau sekarang dipastikan tidak ada. Seperti di Kaltara, tidak ada resistensi dukungan ke Jokowi," kata dia.
Dukungan Golkar terhadap pemerintahan Jokowi-JK ditegaskan ketika partai berlambang pohon beringin itu menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali, beberapa waktu lalu.
Setelah itu, ketika mereka menggelar Rapat Pimpinan Nasional di Jakarta, Golkar kembali menyatakan dukungan kepada Jokowi jika mencalonkan diri sebagai presiden di 2019.
Hetifah menambahkan, dukungan terhadap pemerintahan tak bisa hanya sebatas retorika.
Tetapi perlu diimplementasikan melalui berbagai bentuk, seperti penyusunan peraturan daerah hingga APBD yang mendukung pembangunan yang direncanakan pemerintah pusat sebelumnya.
"Jadi kita ini pengawalannya," kata dia. Kegiatan Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif ini akan dilangsungkan hingga Selasa (27/9/2016) besok.
Setidaknya, 1.370 kader Golkar dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota ikut andil dalam kegiatan ini.