JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terus menerus menegaskan bahwa tentara harus menjaga netralitas dan tak memihak saat penyelenggaraan Pilkada.
Hal tersebut selaras perintah Presiden Joko Widodo yang ingin TNI bersikap profesional menjelang Pilkada yang dihelat tahun depan.
"Lalu saya kumpulkan pangdam, saya sampaikan kita harus berpihak, yaitu berpihak pada keamanan dan keberhasilan Pilkada. Untuk itu kita harus profesional dan netral," ujar Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (23/9/2016).
Gatot mengatakan, jajaranya akan terus mengawasi tentara yang tak netral. Jika ada temuan dan terbukti memihak pasangan calon tertentu, sudah pasti akan disanksi.
"Jika ditemukan, saya nilai pimpinannya pengawasannya kurang," kata Gatot.
Gatot pun mengimbau masyarakat ikut mengawasi netralitas TNI. Apabila ditemukan indikasi keberpihakan anggota TNI, maka masyarakat diharap mau melaporkan anggota tersebut ke satuan TNI.
(Baca: Panglima Jamin Netralitas TNI di Pilkada Serentak)
"Kalau dia berkomentar tentang Pilkada boleh-boleh saja. Tapi kalau dia komentar cenderung mengangkat dan mempromosikan calon tertentu, berarti sudah tidak netral," kata Gatot.
Soal netralitas, Gatot terus mengingatkan seluruh anggota TNI. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini juga bicara soal jaminan netralitas TNI pada Rabu (21/9/2016).
"Saya Jamin tidak ada keberpihakan TNI, laporkan, jangan bikin isu dan ini kan harus jelas, laporkan saja," ujar Gatot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.