JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengisyaratkan akan memanggil Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti.
Djarot akan dipanggil terkait dugaan tindak pidana korupsi pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV Semesta Berjaya pada 2016 untuk provinsi Sumatera Barat.
Kasus itu menjerat mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman sebagai tersangka.
"Saya yakin (keterangan Djarot) sangat dibutuhkan," ujar Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief, di KPK, Jakarta, Jumat (23/9/2016).
"Karena menurut informasi, semua yang ada hubungannya dengan kasus itu, khususnya di bagian percakapan yang didapat oleh KPK, akan diperiksa," kata dia.
Laode menambahkan, penyidikan kasus tersebut akan kembali dilakukan Senin pekan depan. Sebab, saat ini masih ada agenda lain KPK.
"Penyelidik, penyidik dan penuntut kami ada internal training yang ada di Bogor dan di Bandung," kata dia.
KPK menangkap Irman di kediamannya pada Jumat (16/9/2016) malam. Ia ditangkap bersama Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto; istri Xaveriandy, yaitu Memi; dan adik Xaveriandy, yaitu Willy Sutanto.
Penyidik KPK juga mengamankan uang Rp 100 juta yang dibungkus plastik berwarna putih. Uang tersebut diduga merupakan suap dari Xaveriandy kepada Irman untuk pengurusan kuota gula impor yang diberikan Bulog.
Berdasarkan gelar perkara yang dilakukan pimpinan KPK dan penyidik, Irman, Xaveriandy, dan Memi ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara suap ini.
Pengacara keluarga Ketua DPD RI Irman Gusman, Tommy Singh, tak membantah kliennya memberi rekomendasi ke Bulog.
Menurut Tommy, pemberian rekomendasi tak menyalahi hukum. Apalagi, Irman disebut menyalahi wewenangnya sebagai penyelenggara negara karena hal tersebut
(Baca: Pengacara Irman Gusman Benarkan Kliennya Akan Keluarkan Rekomendasi ke Bulog)
Namun, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti membantah adanya rekomendasi dari Ketua DPD RI Irman Gusman, terkait kuota impor gula CV Semesta Berjaya.
Menurut dia, belum pernah ada rekomendasi yang diberikan oleh Irman terkait hal apa pun. (Baca: Dirut Bulog: Seingat Saya, Tak Ada Rekomendasi dari Irman Gusman)