JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) soal pemanfaatan dana zakat untuk program pengentasan kemiskinan.
"Kami akan koordinasi apa yang dimiliki Baznas untuk kegiatannya dengan kegiatan pemerintah," kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
"Kan daripada bikin sendiri tapi hasilnya tidak optimal, mending menyatu. Yang penting kan hasilnya," tuturnya.
Bambang menilai potensi dana zakat cukup besar, terutama zakat yang dihimpun oleh Baznas.
Tahun lalu, dana zakat yang dikumpukan oleh Baznas mencapai Rp 4 triliun. Sedangkan pada 2016, Baznas menargetkan dana zakat yang terkumpul mencapai Rp 5 triliun.
Walaupun, angka tersebut masih jauh dari potensi zakat yang dapat mencapai sekitar Rp 200 triliun.
Bambang berharap program penyaluran zakat dari Baznas dapat bersinergi dan menyatu dengan program pengurangan kemiskinan dalam skala besar yang dilakukan pemerintah.
"Ini nanti yang mau diformulasikan. Saya mau bicara dengan Baznas," ujar Bambang.
Dalam masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (AKSI) diindentifikasi beberapa persoalan utama dalam pengelolaan zakat, terutama dalam perbaikan pengelolaan dana zakat yang masih berpeluang untuk dikembangkan.
Peran pemerintah, pemerintah daerah, Baznas dan lembaga amil zakat ke depan perlu diperjelas agar proses pengelolaan zakat cepat maju dan berkembang.
Selain itu, transisi pengawasan dan supervisi Baznas perlu diproporsikan dari sebuah lembaga sosial keagamaan menjadi sebuah lembaga keuangan keagamaan.
(Citro Atmoko/ant)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.