Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ukir Sejarah, Kaltara Ekspor 15 Ton Hasil Kelautan dan Perikanan

Kompas.com - 25/08/2016, 17:26 WIB
advertorial

Penulis

TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie melakukan peluncuran ekspor perdana produk hasil kelautan dan perikanan Provinsi Kaltara, di Bandar Udara (Bandara) Juwata Tarakan, Selasa (23/8) malam. Dalam peluncuran, Irianto menyatakan bahwa hal ini merupakan bentuk upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan kembali ekspor yang menjadi unggulan komparatif di Kaltara.

Peluncuran ini adalah kelanjutan dari program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) untuk terus mengembangkan program peningkatan produk kelautan dan perikanan, sehingga berdampak positif terhadap produk hasil kelautan dan perikanan.

Ekspor produk hasil kelautan dan perikanan ini diterbangkan langsung dari Bandara Juwata Tarakan menggunakan pesawat kargo milik maskapai Tri-MG. Dengan sekali angkut, Tri-MG dapat memuat kurang lebih 15 ton. Tri-MG dikenal berpengalaman dengan melakukan rute penerbangan Balikpapan-Singapura 5 hari setiap Minggunya.

“Ini merupakan suatu hal yang bersejarah untuk Provinsi Kaltara. Saya selaku Gubernur Kaltara mewakili segenap Pemprov Kaltara berterima kasih atas dukungan yang baik untuk kepentingan instansi pemerintah maupun masyarakat di Kaltara,” ujar Irianto.

Ia mengatakan, yang terpenting melalui ekspor produk kelautan dan perikanan tersebut adalah berkelanjutan demi peningkatan kehidupan perekonomian masyarakat. Artinya, kita akan hidupkan kembali, yang di negara lain tidak dihasilkan atau dihasilkan tetapi tidak sebesar hasil laut di Kaltara.

“Karena laut kita termasuk masih bersih, ini berpengaruh terhadap rasa menentukan harga. Tinggal bagaimana pedagang atau nelayan kita di Kaltara memanfaatkan ini, karena ini termasuk murah, 15 ribu per kilogramnya,” katanya.

Lebih lanjut, Gubernur Irianto menyatakan, dengan pengiriman langsung ke negara tujuan, diharapkan berdampak positif terhadap harga beli hasil perikanan dari nelayan. Dengan menggunakan jalur laut dikirim terlebih dulu ke Surabaya dan Jakarta kemudian ke negara tujuan, selama ini alur distribusinya memakan waktu yang panjang.

Namun dari sisi waktu untuk lebih cepat sampai sehingga lebih kompetitif dari sisi kualitas. Dari sisi lain, daerah juga akan diuntungkan. Sebab akan ada kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) salah salah satunya dari pajak ekspor.

“Akan ada perhitungan yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan tentunya pendapatan tersebut akan dipergunakan kembali bagi pembangunan di Kaltara, salah satunya untuk penguatan infrastruktur. Jika dilihat dari nilai ekspor, jelas lebih tinggi karena dibeli dengan mata uang asing. Misalnya kita menjual 200 ribu, berarti kita jual sekitar 25 dolar bisa jauh selisihnya, sekali angkut itu 15 ton sekitar 900 juta untuk sekali pengiriman,” katanya.

-

Gubernur Irianto mengatakan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltara menggandeng Bea Cukai Badan Karantina untuk ikut dilibatkan dalam melakukan pengecekan dan penertiban surat keterangan asal ekspor. “Ini bertujuan untuk supaya semua komoditas ekspor kita bisa diterima dengan baik tanpa mengalami kendala administrasi,” sebutnya.

Dengan dimulainya ekspor produk hasil kelautan dan perikanan, Gubernur Irianto mengharapkan Kaltara bisa menjadi pionir ekspor impor barang yang seimbang. Jika pengiriman barang keluar sudah berhasil, diharapkan kembalinya membawa sesuatu yang dibawa (barang impor) untuk keperluan masyarakat Kaltara.

“Untuk menunjang keberhasilan ini, kita sangat mengharapkan dapat dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan,” sebutnya.

Gubernur Irianto juga mengharapkan, tidak hanya produk hasil kelautan dan perikanan saja, melainkan produk lainnya seperti hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan yang dikirimkan dalam bentuk peti kemas melalui laut yang diminati dan disukai di negara tujuan.

“Nanti direncanakan bulan September akan kita lakukan ekspor perdana. Cukup dengan satu kapal, barang bisa langsung di ekspor ke negara tujuan. Sehingga waktu tempuh yang biasanya 40 hari, dapat ditempuh dengan 10 hari saja, sehingga barang yang diekspor itu masih segar. Kita harus optimis, juga akan terus mendukung agar ekspor perdana ini nantinya berjalan dengan lancar demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya. (hmsprov)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com