Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Pertanyakan Pidato Jokowi soal Penurunan Angka Kemiskinan

Kompas.com - 16/08/2016, 18:28 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mempertanyakan pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia menurun.

Ia menilai, angka kemiskinan yang disampaikan oleh Presiden ketika pidato mengenai nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 hanya berupa asumsi.

"Menurunnya di mana? Itu kan asumsi. Saya kira poverty line-nya mesti dicek," ujar Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Fadli mengklaim, saat ini kemiskinan justru meningkat.

"Yang jelas sekarang kemiskinan semakin bertambah. Masyarakat juga hidup makin susah, mencari pekerjaan makin sulit," kata dia.

Fadli juga mempertanyakan sektor bisnis yang mengalami kesulitan.

"Coba sekarang lihat bisnis apa yang semakin bagus? Semuanya mengatakan sulit, mulai dari manufaktur sampai ritel," ujar politisi Gerindra ini.

Selain itu, lanjut Fadli, Indonesia juga belum menerapkan standar internasional dengan dua dolar per hari dalam mengukur kemiskinan dan ketimpangan.

"Kalau kita tingkatkan dua dolar per hari, angka kemiskinan kita jauh lebih besar," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pidato nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan capaian target pemerintah cukup menggembirakan, seperti membaiknya pertumbuhan ekonomi, laju inflasi yang terkendali, serta tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang menurun.

“Walau demikian, perlu disadari bahwa kita masih akan menghadapi tantangan-tantangan berat ke depan,” kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com