Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Biaya Berkurang, Komisi VIII Yakin Pelayanan Haji Tetap Baik

Kompas.com - 09/08/2016, 09:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher mengungkapkan, pemerintah dan DPR sebelumnya telah sepakat bahwa biaya penyelenggaraan ibadah haji menggunakan kurs rupiah.

Hal ini dilakukan untuk menghindari fluktuasi nilai tukar dollar AS terhadap rupiah yang justru memberatkan calon jemaah haji.

"Alhamdulillah kami putuskan kurs itu dalam rupiah, sebanyak Rp 34 juta sekian. Juga termasuk penghematan 132 US dollar (AS)," kata Ali saat menggelar konferensi pers usai melepas kloter pertama calon jemaah haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (9/8/2016).

Meski biaya penyelenggaraan haji berkurang, ia optimistis kualitas pelayanan yang akan diberikan pemerintah terhadap para jemaah tetap terjaga.

Guna menjamin hal itu, Komisi VIII berencana akan menerjunkan tim untuk memantau secara langsung jalannya proses ibadah haji.

Pemantauan itu dilakukan tak hanya di Tanah Air terhadap 12 embarkasi yang ada. Melainkan, pemantauan juga dilakukan di Tanah Suci, yakni di Mekkah dan Madinah.

Di samping itu, pemantauan juga akan dilakukan terhadap pemberian fasilitas kesehatan yang diberikan Kementerian Kesehatan.

"Kesediaan obat, kesiapan petugas di lapangan, kerjasama lintas sektor dan ini sangat penting. Sebab, data dari Kemenkes ini menyebutkan jika 51 persen jemaah kita itu riskan kesehatannya," ujar Ali.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepas kloter pertama calon jemaah haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Pelepasan itu mewakili 11 kloter dari sembilan embarkasi yang akan bertolak ke Tanah Suci pada hari ini. Adapun jumlah jemaah yang akan terbang hari ini sebanyak 4.459 calon haji.

Kompas TV Anggota Jemaah Haji Kloter 1 Tiba di Asrama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com