Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didesak Segera Tunjuk Wakil, Jaksa Agung Tak Ingin Terburu-buru

Kompas.com - 05/08/2016, 16:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo didesak sejumlah pihak untuk segera menunjuk wakil jaksa agung yang posisinya kosong sejak enam bulan lalu.

Menanggapi permintaan tersebut, Prasetyo tak ingin terburu-buru menunjuk pengganti Andhi Nirwanto.

"Ya nantilah kita lihat seperti apa. Tidak usah buru-buru. Yang penting roda perputaran kinerja kejaksaan bagus," ujar Prasetyo di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Prasetyo mengaku telah menyetor nama wakil jaksa agung ke Presiden Joko Widodo. Namun, ia enggan menyebutkan kapan ia laporkan dan bagaimana tindak lanjutnya.

Prasetyo mengaku bahwa kekosongan posisi wakil jaksa agung tak mempengaruhi kinerjanya.

"Kan ada Plt, Pak Bambang Waluyo (Jaksa Agung Muda Pembinaan), plt wakil jaksa agung," kata Prasetyo.

Desakan untuk segera mengisi posisi wakil jaksa agung diutarakan anggota komisi III DPR, Ruhut Sitompul.

Ia meminta Prasetyo segera memberi masukan kepada Presiden terkait calon-calon kompeten untuk menjabat wakil jaksa agung.

Menurut dia, posisi jabatan wakil jaksa agung sangat penting guna memberi perubahan di internal kejaksaan. Hal itu terkait tugasnya sebagai ketua koordinator tim pemantau urusan-urusan terkait reformasi birokrasi.

(Baca: Prasetyo Diminta Usulkan Nama Calon Wakil Jaksa Agung ke Presiden)

Dorongan yang sama disampaikan Juru Bicara Komisioner Komisi Kejaksaan Indro Sugianto. Pasalnya, sudah terlalu lama jabatan tersebut kosong, sementara peran dan tugasnya cukup vital.

Menurut Indro, tanggung jawab atas tugas-tugas wakil jaksa agung jangan terlalu lama dibebankan kepada pelaksana tugas.

(Baca: Tak Adanya Wakil Jaksa Agung Disebut Penghambat Reformasi Kejaksaan)

Memang tak ada aturan yang mengharuskan jabatan wakil jaksa agung segera diisi. Namun, dengan membebankan kepada orang lain, sama saja memberikan tugas baru yang sebenarnya bukan kapasitasnya.

Peran wakil jaksa agung dianggap cukup sentral, yakni mulai dari merencanakan, mengawasi pelaksanaan, hingga mengevaluasi implementasi dari program dan kebijakan yang akan dibuat.

Wakil jaksa agung-lah yang menggerakkan unit-unit terkait reformasi birokrasi di internal kejaksaan.

(Baca juga: Reformasi Birokrasi di Kejaksaan Dianggap Sulit karena Tak Ada Wakil Jaksa Agung)

Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto memutuskan pensiun dini dari jabatannya pada 29 Februari 2016. Andi beralasan, sudah cukup mengabdi pada Korps Adhyaksa selama 35 tahun.

Sepanjang karir yang dijalani, ia telah berpindah jabatan sebanyak 19 kali. Ia juga sempat menjadi pelaksana tugas (Plt) jaksa agung setelah Basrief Arief selesai menjalani tugas.

Kemudian, Andi kembali menjabat wakil jaksa agung setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Muhammad Prasetyo sebagai Jaksa Agung pada November 2014.

Kompas TV Kejagung: Pemerkosa Dikebiri & Dipublikasikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com