Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras Minta Jokowi Umumkan Hasil Investigasi TPF Kematian Munir

Kompas.com - 02/08/2016, 21:30 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Bidang Advokasi Komisi Untuk Orang Hilang (Kontras), Yati Andriani, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan laporan hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) untuk kasus kematian aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib.

Munir tewas diracun dalam perjalanan ke Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004.

Yati mengatakan, dalam Keppres disebutkan bahwa yang mengumumkan laporan akhir Investigasi TPF adalah pemerintah.

"Siapa pun itu presidennya. Kalau saat ini presidennya Jokowi, ya tentu saja dia (Jokowi) harus segera mengumumkan terkait hasil pencarian fakta pembunuhan Munir," ujar Yati di Gedung Graha PPI Lantai 5, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).

Menurut Yati, meskipun laporan diserahkan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun sebagai presiden saat ini, Jokowi harusnya tahu apa saja yang belum terselesaikan di masa pemerintahan sebelumnya.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan akan menyelesaikan permasalahan terkait pelanggaran HAM. Maka dari itu, Presiden Jokowi punya wewenang mempublikasikan hasil temuan TPF ke publik.

"Pemerintah seharusnya bisa mengambil peran untuk mengumumkan ini. Kalaupun itu sudah didistribusikan ke kementerian terkait, tentunya harus kementerian itu harus ditindaklanjuti," kata Yati.

Ia menambahkan, di sisi lain, hasil investigasi tidak bisa diumumkan oleh TPF sendiri, meskipun mereka, dalam hal ini anggota TPF Hendardi dan mantan sekretaris TPF Usman Hamid, mengetahui isinya.

Sebab, tidak ada kapasitas dan kewenangan TPF mengumumkan laporan itu ke publik.

"Ini berbeda kapasitasnya. Dalam Keppres (Keputusan Presiden) itu kan disebutkan pemerintah, sementara mereka berdua (Hendardi dan Usman Hamid) sebagai tim anggota TPF dan dia wewenangnya terbatas, hanya sekedar mencari fakta bukan mengumumkan hasilnya," kata Yati.

Kompas TV Unjuk Rasa Bertepatan 11 Tahun Tewasnya Munir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com