Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membeludak, Ratusan Relawan Jokowi Tak Bisa Masuk ke Acara Silaturahim Nasional

Kompas.com - 24/07/2016, 19:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan relawan pendukung Presiden Joko Widodo tak bisa masuk ke acara Silaturahim Nasional Pendukung Jokowi di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Minggu (24/7/2016) malam. Pasalnya, di lokasi acara sudah tidak bisa lagi menampung orang.

Ratusan relawan yang mencoba masuk diminta menonton acara dari luar gedung. Di sana sudah disediakan tenda, layar serta alat pengeras suara.

"Kesepakatan rapat, yang terlambat datang akan otomatis berada di samping tenda," kata Ketua Panitia Pelaksana Silatnas Michael Umas melalui pengeras suara, kepada ratusan relawan yang tak bisa masuk ke lokasi.

Sejumlah relawan tadinya menolak untuk menonton dari luar lokasi dan tetap memaksa masuk. Bahkan ada relawan yang sempat berdebat dengan panitia yang menghalangi mereka masuk.

Namun, panitia berjanji bahwa Jokowi juga akan menemui relawan yang ada di luar gedung.

"Tidak usah khawatir Presiden juga akan ada di tenda, tidak semua harus masuk ke dalam ruangan. Saya minta teman-teman pimpinan kelompok massa tidak perlu berdesakan di tempat ini. Semua akan bertemu dengan Presiden," kata Umas.

"Kalau tidak tertib Presiden batal hadir," tambah panitia yang lain.

Akhirnya, mayoritas relawan mulai berjalan ke tenda samping gedung dan menonton acara dari sana. Namun, ada juga relawan yang tidak terima dan memutuskan untuk pulang.

"Kita pulang saja kalau begini," kata salah satu relawan dengan nada kesal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com