Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Panas Terpantau di Kotawaringin Timur

Kompas.com - 05/07/2016, 21:23 WIB

SAMPIT, KOMPAS.com - Titik panas (hotspot) terpantau di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Selasa (5/7/2016). Masyarakat diminta waspada ancaman kebakaran hutan.

"Kami meminta semua pihak mewaspadai ancaman kebakaran lahan, apalagi intensitas hujan jauh menurun. Daerah ini sangat rawan kebakaran lahan, makanya harus waspada agar kebakaran lahan dan kabut asap parah seperti tahun lalu tidak terjadi lagi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Sutoyo, di Sampit, Selasa.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit menunjukkan terdapat dua titik panas terpantau di Kalimantan Tengah pada Selasa ini, yakni di Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan dan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur.

Kemunculan titik panas itu mengindikasikan potensi kebakaran lahan mulai meningkat.

Masyarakat dan barisan relawan pemadam kebakaran dan bencana (balakarcana) yang sudah terbentuk hampir di semua desa dan kelurahan di daerah itu, diimbau meningkatkan kewaspadaan.

"Meskipun kemarau tahun ini diperkirakan tidak terlalu lama, tapi bukan berarti kita tidak waspada. Kebakaran lahan bisa terjadi kapan saja karena wilayah ini banyak terdapat lahan gambut tebal yang mudah terbakar saat kering," kata Sutoyo lagi.

"Pemerintah daerah tidak akan mampu mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan tanpa ada bantuan semua pihak. Makin banyak yang peduli maka ancaman kebakaran hutan dan lahan makin bisa ditekan," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Sutoyo mengungkapkan kecemasannya terkait kemarau panjang yang diprediksi berlangsung selama tujuh bulan tahun depan.

Jika tidak dicegah secara serius, dampaknya dikhawatirkan akan sangat parah dan tidak hanya mengancam masyarakat di daerah ini, tetapi bisa meluas hingga ke provinsi, bahkan negara lain.

Dia mencontohkan, kemarau sekitar empat bulan tahun lalu menimbulkan berbagai masalah di Kotawaringin Timur, seperti krisis air bersih, gagal panen akibat kekeringan, gangguan kesehatan dan nyaris lumpuh aktivitas ekonomi masyarakat akibat kabut asap kebakaran lahan.

Karena itu, dia mengingatkan agar pencegahan harus dilakukan secara serius agar bencana itu tidak terulang lagi.

Kompas TV Cuaca Panas "Bikin" 30 Hektar Lahan Terbakar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com