Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Deportasi 108 TKI Melalui Perbatasan Entikong

Kompas.com - 26/06/2016, 06:30 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 108 tenaga kerja Indonesia yang bermasalah dipulangkan dari negara bagian Sarawak, Malaysia melalui perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (25/6/2016).

Mereka dibawa menggunakan mobil tahanan Imigresen Semuja Malaysia dan diantar langsung oleh kepala Depo Tahanan.

Selain itu, KJRI Kuching juga memulangkan satu orang penghuni shelter, sehingga total TKI yang kembali ke tanah air berjumlah 109 orang.

Kepala BP3TKI Pontianak, Kombes Pol Aminudin menjelaskan, setibanya di border PLBN Entikong rombongan TKI bermasalah ini langsung dibawa menuju kantor Unit Latihan Kerja (ULKI) Entikong untuk dilakukan pendataan.

"Setelah dilakukan pendataan, mereka langsung dikirim menuju Dinas Sosial Kalbar menggunakan empat unit bis," ujar Aminudin, Sabtu (25/6/2016).

Kepala Polsek Entikong, AKP Kartyana menambahkan, saat di ULKI, masing-masing TKI ini di secrening oleh anggota Polsek Entikong dan petugas dari P4TKI.

"Pengembangan kasus dari hasil screning apabila ada indikasi merupakan korban traficking atau perdagangan orang guna mengusut Agen Tki Ilegal dan jaringannya," ujar Kartyana.

Dari total 108 orang yang dipulangkan, 102 diantaranya laki-laki dan enam perempuan.

"Dari hasil screening ditemukan beberapa permasalahan yang dialami TKI tersebut, diantaranya pekerjaan tidak sesuai, gaji tidak sesuai, tidak memegang paspor dan tidak ada permit," kata Kartyana.

(Baca: Malaysia Kembali Deportasi 71 TKI Melalui Perbatasan Entikong)

Kompas TV 296 TKI Dideportasi dari Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com