Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wakil Ketua KPK soal Integritas dan Cita-cita untuk Indonesia

Kompas.com - 23/06/2016, 19:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif punya pengalaman tentang arti sebuah integritas. Pengalaman ini terjadi saat Laode menempuh studi lanjutan di Brisbane, Australia, tahun 1997.

Ia menghadiri acara ulang tahun fakultas. "Di situlah kami berpakaian baik ya. Pakai jas dan saat itu kebetulan saya bawa kamera," kenang Laode saat menjadi pembicara kunci dalam acara peluncuran buku di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).

Di tengah riuhnya pesta, salah seorang dosen pembimbing Laode bernama Douglas meminta untuk difoto. Tiga momen dijepret Laode kala itu. Satu foto, sang dosen seorang diri, satu foto sang dosen bersama istrinya dan satu foto sang dosen bersama Laode.

(Baca: Laode: 90 Persen Draf Revisi UU KPK Melemahkan KPK)

Keesokan harinya, Laode pergi ke tempat pencucian film untuk mencetak foto seukuran kartu pos. Ia membayar 70 sen per lembar. Sehari kemudian, Laode pergi ke ruangan sang dosen. Ia bermaksud memberikan ketiga foto itu sebagai hadiah.

"Saat saya beri, dia tanya, berapa biaya cetaknya? Oh saya bilang, no, no, no, this is a gift," cerita Laode.

Sang dosen menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa menerima pemberian dari mahasiswanya sendiri. Laode merasa tersinggung mendengar jawaban itu.

"Sebagai orang Makassar, saya tersinggung luar biasa. Kok saya kasih foto tiga lembar dia persoalkan. Ini bahkan lebih murah dari sekaleng soft drink," ujar lulusan Queensland University of Technology ini.

Namun, penjelasan sang dosen membuat Laode tidak dapat banyak mempertahankan argumennya. Sang dosen merogoh uang dua dollar kemudian menyerahkannya ke Laode.

Sang dosen juga meminta agar Laode menyimpan kembaliannya. Laode kembali tersentak. Ia segera pergi ke ruang kelas mengambil uang untuk dikembalikan ke sang dosen.

"Saya pun tidak mau salah, saya ambil koin, saya kasih lagi kembalian dua dollar itu. Ini kembaliannya," ujar Laode.

(Baca: Laode Muhammad Syarif, Sempat Takut Saat Diwawancara Pansel KPK)

Dari pengalamannya tersebut, Laode belajar arti sebuah integritas. Pikirannya jauh melayang saat dia menjadi dosen di Indonesia, di mana ia pernah ditraktir makan oleh mahasiswa dan mendapat tumpangan pulang juga dari mahasiswa.

Sejak saat itu, Laode mengaku menjaga betul integritas. Termasuk saat menjabat sebagai Ketua KPK. "Namun seandainya ya standar semacam itu juga diterapkan di indonesia. Akan indah pastinya," ujar Laode.

Kompas TV Caketum "Kudu" Bayar 1 M, Ini Politik Uang?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com