JAKARTA, KOMPAS.com - Cendikiawan muslim Din Syamsuddin mengingatkan, Indonesia harus lulus dari ujian kemajemukan sehingga dapat berkembang menjadi bangsa yang besar.
Hal itu disampaikannya dalam acara buka bersama di Rumah Dinas Ketua DPR Ade Komarudin, Jakarta, Senin (20/6/2016).
"Mereka yang siap hidup berdampingan adalah yang lulus ujian. Yang tak lulus adalah yang saling menyerang," kata Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta itu.
Din menekankan, kemajemukan merupakan hukum Tuhan.
"Kita berada dalam latar kemajemukan bukan karena keinginan kita tapi karena kemauan Ilahi," kata dia.
"Kemajemukan bisa membawa persatuan tetapi juga bisa membawa perpecahan," lanjut Din.
Din menyebutkan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim. Jika posisi umat Islam yang mayoritas itu terpuruk, maka akan mendorong radikalisme.
"Ada gejala seperti itu, tapi saya yakin kelompok arus utama bisa menyelesaikan masalah itu," kata Din.
Sementara itu, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, hikmah yang bisa diperoleh dari ibadah puasa adalah ujian dalam kemajemukan.
"Islam mengakui pluralisme. Dalam kondisi seperti ini pemimpin harus adil, tidak boleh mendiskreditkan golongan satu dengan lainnya," kata Ade.
"Dalam Bhineka Tunggal Ika, semua orang berhak menjalankan keyakinannya, namun harus bertanggung jawab atas perilaku masing-masing untuk tidak mengganggu lainnya," papar Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.