Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Golkar Gelar Musda Tentukan Dukungan Cagub DKI Jakarta

Kompas.com - 18/06/2016, 19:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar DKI Jakarta akan menggelar musyawarah daerah, Minggu (19/6/2016). Dalam musda tersebut akan ditentukan calon gubernur DKI yang bakal didukung Golkar pada pilkada mendatang.

"Besok ada musda. Kita dengar dulu hasil daripada musda bagaimana," kata Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di sela-sela menghadiri kegiatan buka puasa bersama anak yatim yang diselenggarakan Angkatan Muda Partai Golkar, Sabtu (18/6/2016).

Hingga kini, DPP Partai Golkar masih terbelah soal dukungan pada Pilkada DKI Jakarta. Novanto beberapa waktu lalu usai penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Bali, pernah menyatakan akan mendukung calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama.

Pernyataan Novanto diperkuat dengan pernyataan Pelaksana Tugas Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai. Menurut Yorrys, Golkar telah satu suara untuk mendukung Ahok.

(Baca: Dukungan untuk Ahok, Bayang-bayang Aburizal, dan "Taring" Kepemimpinan Novanto)

Namun, di sisi lain, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan jika dukungan terhadap Ahok belum final. Hal ini karena ada mekanisme internal yang harus dilalui sebelum keputusan diambil.

"Yang jelas akan dipilih yang terbaik untuk kepentingan masyarakat DKI. Karena, DKI adalah barometer permasalahan Indonesia, sehingga harus dipilih yang terbaik," kata dia.

Lebih jauh, Novanto menampik, jika DPP Partai Golkar memberikan arahan khusus kepada DPD Golkar DKI terkait siapa yang akan didukung saat Pilkada. Kekuasaan diberikan kepada DPD I untuk menentukan siapa yang terbaik yang akan dipilih.

"Ini penting untuk demokratisasi. Kalau pertimbangan yang diberikan DPD I kuat tentu akan menjadi pertimbangan saya dalam memutuskan," ucap dia.

Kompas TV Ahok, Independen atau Parpol? - Satu Meja eps 147 Bagian 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com