Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah SBY, Yasonna Tegaskan Tak Ada "Invisible Hand" yang Kendalikan Hukum

Kompas.com - 13/06/2016, 21:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly menegaskan tak ada "invisible hand (tangan tak terlihat)" yang mengendalikan penegakan hukum di Indonesia. 

Hal itu disampikan Yasonna merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Enggak ada lah, masa ada invisible hand," kata Yasonna di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Yasonna juga membantah pernyataan Yudhoyono soal konflik yang terjadi pada partai politik. Dia mengakui bahwa sempat terjadi konflik berkepanjangan di internal Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan, namun konflik itu sudah tuntas. Bahkan pemerintah, kata Yasonna, ikut membantu mencari solusi.

(Baca: SBY Anggap Ada "Invisible Hand" yang Kendalikan Hukum Saat Ini)

"Ini persepsi Pak SBY saja. Parpol, kan sudah selesai, Golkar dan PPP happy, senang," kata dia.

Politisi PDI-P ini pun enggan menanggapi terlalu jauh kritik yang disampaikan SBY. "Janganlah saya yang bilang, apakah itu etis atau tidak biar masyarakat yang menilainya," kata dia.

Yudhoyono, sebelumnya mengingatkan agar aparat penegak hukum dapat menjaga profesionalisme dalam menjalankan tugas. Pasalnya, SBY menilai upaya penegakkan hukum saat ini mulai merosot.

“Terus terang Partai Demokrat melihat bahwa ketegasan, keadilan, tindakan tidak tebang pilih dan bahkan transparansi ini nampak menurun. Rakyat melihat ada invisible hand yang membuat penegakan hukum kita nampak merosot,” katanya saat menyampaikan tujuh catatan Demokrat terhadap kinerja pemerintahan setahun terakhir di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2016).

(Baca: SBY Nilai Jokowi Sudah Tidak Lagi Obral Janji)

 

Presiden keenam RI ini mengingatkan agar semua pihak dapat menahan diri untuk tidak ikut campur dalam urusan internal partai politik. Menurut SBY, setiap parpol memiliki kedaulatan dan kebebasan untuk menjalankan misi politiknya.

Kompas TV Jokowi dan SBY Buka Puasa Bareng Ical
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Wajibkan Seluruh Caleg Terpilih PDI-P Ikuti Sekolah Hukum

Megawati Wajibkan Seluruh Caleg Terpilih PDI-P Ikuti Sekolah Hukum

Nasional
Jokowi Wanti-wanti 50 Juta Petani Akan Kekurangan Air karena Kondisi Iklim

Jokowi Wanti-wanti 50 Juta Petani Akan Kekurangan Air karena Kondisi Iklim

Nasional
Sido Muncul Kembali Raih Penghargaan Bisnis Indonesia Award

Sido Muncul Kembali Raih Penghargaan Bisnis Indonesia Award

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Rp 39 Triliun Digelontorkan untuk Kendalikan Inflasi

Menko Airlangga Sebut Rp 39 Triliun Digelontorkan untuk Kendalikan Inflasi

Nasional
Parpol Koalisi Ingin Kaesang Maju Pilkada Meski Dilarang Jokowi, Zulhas: Agar Bisa Menang

Parpol Koalisi Ingin Kaesang Maju Pilkada Meski Dilarang Jokowi, Zulhas: Agar Bisa Menang

Nasional
Mahfud MD: Sekarang Kita sedang Kehilangan Arah Hukum

Mahfud MD: Sekarang Kita sedang Kehilangan Arah Hukum

Nasional
Menkes Gratiskan Biaya STR Dokter dan Nakes, Dokumen Berlaku Seumur Hidup

Menkes Gratiskan Biaya STR Dokter dan Nakes, Dokumen Berlaku Seumur Hidup

Nasional
7000 Jemaah Haji Belum Punya Smart Card, Bisa Masuk Arafah dengan Syarat

7000 Jemaah Haji Belum Punya Smart Card, Bisa Masuk Arafah dengan Syarat

Nasional
Komisi I DPR Sentil Jokowi yang Lebih Dengarkan Projo ketimbang Lemhannas

Komisi I DPR Sentil Jokowi yang Lebih Dengarkan Projo ketimbang Lemhannas

Nasional
Golkar Pelajari Peluang Duet Ridwan Kamil-Kaesang di Jakarta

Golkar Pelajari Peluang Duet Ridwan Kamil-Kaesang di Jakarta

Nasional
Jokowi Bertemu Ketum Parpol, Zulhas Usul Ridwan Kamil Jadi Cagub Jakarta

Jokowi Bertemu Ketum Parpol, Zulhas Usul Ridwan Kamil Jadi Cagub Jakarta

Nasional
Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan Berencana Produksi 314.190 Butir Ekstasi

Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan Berencana Produksi 314.190 Butir Ekstasi

Nasional
Jokowi Minta Pemda Riset 'Smart Agriculture'

Jokowi Minta Pemda Riset "Smart Agriculture"

Nasional
Kurs Rupiah Rp 16.300, Gubernur BI: Semua Baik, Stabil, Diapresiasi Presiden

Kurs Rupiah Rp 16.300, Gubernur BI: Semua Baik, Stabil, Diapresiasi Presiden

Nasional
PDI-P Gelar Sekolah Hukum untuk Kader, Mahfud MD Jadi Pengajar

PDI-P Gelar Sekolah Hukum untuk Kader, Mahfud MD Jadi Pengajar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com