JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto berjumlah 279. Jumlah ini lebih besar dari sebelumnya, 147 orang.
Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, alasan penambahan pengurus karena penolakan Kementerian Hukum dan HAM yang menyebutkan syarat kuota anggota perempuan di kepengurusan sebesar 30 persen harus terpenuhi.
"Dulu kami terlalu semangat, setelah Munas disusun formatur. Dikirim lah ke Kemenkumham, terus ditolak karena kuota 30 persen tidak mencukupi," ujar Yorrys, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (13/6/2016).
Dalam kepengurusan yang disusun sebelumnya, keterwakilan perempuan hanya 15 persen.
Golkar pun menambahkan anggota perempuan dalam kepengurusan hingga akhirnya mencapai angka 32 persen.
Untuk mengimbangi jumlahnya, maka ditambahkan pula anggota laki-laki.
"Baru nanti Kemenkumham bisa keluarkan SK," kata Yorrys.
Namun, ia memastikan Partai Golkar tidak sembarangan memasukkan kader menjadi pengurus demi mencukupi kuota.
Menurut dia, ada sistem penilaian dengan berbagai indikator sehingga kader tersebut bisa dimasukkan dalam struktur kepengurusan.
"Kan kami bikin sistem dulu. Setelah itu bikin kriteria, berangkat dari kompetensi, ada subjektifitas," kata Yorrys.
Partai Golkar berencana mendaftarkan kepengurusan baru ke Kementerian Hukum dan HAM dalam waktu dekat.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, DPP hanya tinggal melengkapi persyaratan administratif seperti akta notaris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.