Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Ingin Kalender Islam Internasional Segera Terwujud

Kompas.com - 08/06/2016, 09:02 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammadiyah berharap kalender Islam internasional dapat segera terwujud.

Hal itu menjadi sangat diperlukan untuk menengahi adanya silang pendapat dalam menentukan hari besar umat muslim yang disinyalir dapat menimbulkan polemik bagi sesama muslim.

"Pembentukan kalender Islam internasional sudah memiliki tingkat urgensi kemendesakan yang sangat tinggi," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, di Jakarta, Selasa (7/6/2016).

"Karena perbedaan perbedaan dalam menentukan 1 Ramadhan, 1 Syawal dan sebagainya yang menjadi pangkal bagi perbedaan pendapat dikalangan umat, dan itu sangat tidak positif bagi persaudaraan umat islam," ujarnya.

Selain itu, pembentukan kalender Islam internasional ini merupakan manifestasi penghormatan umat islam terhadap ilmu pengetahuan.

Namun, untuk mencapai pada harapan tersebut harus didahului terbentuknya masyarakat yang berilmu dan masyarakat yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.

"Dalam perspektif Muhammadiyah, umat Islam kini benar-benar mengalami ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, dalam hal tingkat pendidikan saja di Indonesia ini tingkat pendidikan rata-rata baru pada kelas dua SMP," kata Haedar.

"Walhasil, budaya ilmu dikalangan umat islam masih sangat rendah. Oleh karena itu Muhammadiyah bersihkukuh betul-betul mengagendakan membangun masyarakat ilmu," tuturnya.

Sebelumnya, Kongres Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Istanbul, Turki pada 30 Mei 2016 memutuskan menerima kalender unifikatif hijriah global tunggal sebagai kalender Islam.

Keputusan itu diambil melalui pemungutan suara setelah perdebatan tentang pilihan bentuk kalender Islam apakah tunggal atau bizonal. Keputusan Kongres Internasional di Istanbul merupakan kulminasi atas rangkaian panjang dunia Islam dalam upaya menyatukan sistem penanggalan.

Upaya ini telah berlangsung sejak lebih dari setengah abad lalu.

Muhammadiyah pun telah memutuskan menerima kalender hijriah global pemersatu. Keputusan itu disampaikan dalam Muktamar Muhammadiyah Ke-47 di Makasar pada 3 - 7 Agustus 2015 lalu.

Kompas TV PP Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Senin Besok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com