Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono: Sabam Siagian Tokoh Jurnalisme Indonesia yang Patut Dibanggakan

Kompas.com - 04/06/2016, 11:42 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-11 RI Boediono mengatakan, Indonesia kembali kehilangan salah satu jurnalis terbaiknya, Sabam Pandapotan Siagian (84).

"Bapak Sabam adalah, saya kira, tokoh di jurnalisme Indonesia yang patut dibanggakan," kata Boediono seusai melayat di rumah duka, Jalan Anggur Barat II/2, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2016).

Menurut Boediono, Sabam sangat konsisten dalam menulis. Pandangan dan pemikiran Sabam masih relevan di segala zaman.

Boediono mengatakan bahwa Sabam merupakan salah satu orang yang memberi dukungan kepadanya saat dipilih mendampingi Soesilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden RI saat itu. Bukan mendukung saat kampanye, melainkan memberi semangat kepada Boediono.

"Beliau tahu bahwa saya ini background-nya bukan politikus, bukan apa, tetapi tetap memberi semangat saya untuk terus maju dan fokus," tutur Boediono.

Boediono menceritakan bahwa pertemuannya dengan Sabam pertama kali terjadi ketika menghadiri sebuah acara pada puluhan tahun lalu. Saat itu, Sabam masih menjabat sebagai Duta Besar RI di Australia.

Boediono teringat pada satu pesan yang dititipkan Sabam kepada diringa, namun hingga kini belum bisa diwujudkan.

"Kami makan malam, ramah tamah, ngobrol dan kemudian beliau mengirimkan buku kepada saya. Tampaknya beliau (Sabam) menginginkan saya untuk menulis resensi mengenai buku ekonomi, tapi sampai kini belum terlaksana. Insya Allah nanti suatu saat saya bisa menulis," ucap Boediono.

Sabam meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta, Jumat (3/6/2016) pukul 16.30 WIB.

(Baca Tokoh Pers Sabam Siagian Meninggal Dunia)

Jenazah disemayamkan di rumah duka dan akan dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, Minggu sore atau Senin sore lusa. Pemakaman menunggu semua anggota keluarganya hadir di rumah duka.

Sabam lahir di Jakarta pada 4 Mei 1932. Ia merupakan wartawan senior yang pernah menjabat Duta Besar RI di Australia periode 1967-1973.

Sabam sempat masuk Fakultas Hukum dan Ilmu-ilmu Sosial, Universitas Indonesia. Namun, ia tidak menyelesaikan pendidikan dan pindah ke Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN) dan tidak selesai juga.

Pada 1978, ia mengikuti program Nieman Fellow for Journalism dari Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.

Pada 1950-an, ia pernah mengelola majalah milik Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan menggagas pendirian Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia.

Pada pertengahan 1960-an, ia bekerja pada bagian riset perwakilan PBB di Indonesia. Ia juga menyandang tanda kehormatan bintang jasa utama.

Seusai karier diplomatnya, ia kembali ke dunia pers dan berkutat di Suara Pembaruan sebagai Presiden Komisaris dan The Jakarta Post dan termasuk dalam Dewan Tajuk Rencana.

Ia juga menjadi ketua Indonesia-Australia Business Council selama nenerapa waktu. Sejak 1983, ia kerap mengupas masalah internasional di koran berbahasa Inggris The Jakarta Post yang turut didirikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com