Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Maksimalkan Fungsi Bawaslu Sebagai Pengawas Dana Politik

Kompas.com - 28/05/2016, 09:36 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diharapkan dapat lebih fokus pada pengawasan dana politik dan pemilu. Pasalnya, maraknya praktik politik uang masih menjadi masalah besar dalam penyelenggaraan pemilu dan pilkada.

Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan, perputaran dana politik antara kandidat dan pemilih serta kandidat dengan partai politik, menjadi ancaman serius dalam penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan bersih.

Oleh karena itu, perlu badan khusus yang lebih fokus mengurusi masalah dana kampanye. Hal tersebut dapat diimplementasikan pada kodifikasi UU Pemilu dan revisi UU Partai Politik.

"Selama ini praktik politik uang jamak diketahui di masyarakat, hal itu berputar antara kandidat, pemilih, dan parpol. Tapi selama ini tidak ada badan yang fokus menangani itu," kata Donal saat ditemui di Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Ia mengatakan, sudah saatnya Bawaslu memiliki fokus kerja terkait pengawasan dana kampanye dan pendidikan politik kepada pemilih. Bukan lagi mengurusi permasalah pencalonan dan sengketa pencalonan.

"Ke depan, Bawaslu tidak perlu ngurusin pencalonan. Lihat bagaimana pilkada kemarin, justru salah satu masalah pencalonan terjadi pada Bawaslu sendiri kepada jajaran ke bawahnya," ujar dia.

Donal mengatakan, bukan hanya kasus pencalonan. Bawaslu juga menghadapi kasus-kasus gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negata (PTUN). Pada akhirnya, terjadi perbedaan putusan antara pengadilan negeri dan Bawaslu.

"Ini jelas menimbulkan kerumitan dan kompleksitas dalam penyelenggaraan pemilu," ujar Donal.

Donal juga menambahkan, pengawasan dana politik bukan hanya bisa dilakukan pada masa pemilu saja. Bawaslu dapat menjadi badan tetap yang juga mengawasi dana partai politik agar terintegritasi.

"Kami harapkan juga ke depan dalam Revisi UU Partai Politik, ada syarat bagi partai politik untuk melaporkan keuangan partai sebagai syarat menjadi peserta pemilu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Nasional
Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Nasional
Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Nasional
Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Nasional
Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Nasional
Kunjungi Kantor Pusat DEC di China, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

Kunjungi Kantor Pusat DEC di China, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

Nasional
Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Nasional
Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

Nasional
PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

Nasional
Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djiwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djiwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com