JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik tengah mengadakan sensus ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia dari tanggal 1-31 Mei 2016. Presiden Joko Widodo tak luput disensus oleh tim BPS.
Tim sensus dipimpin Kepala BPS Suryamin tiba di Istana Merdeka, Jakarta, pukul 14.00 WIB. Mereka langsung diterima langsung oleh Presiden Jokowi. Sensus berlangsung selama sekitar satu jam.
"Kita pendataan, dari rumah ke rumah, usaha ke usaha, baik yang di lokasi tetap, tidak tetap, rumah tangga, masing-masing anggota rumah tangga juga kita tanya apakah punya usaha atau tidak. Tidak terkecuali Bapak Presiden," kata Suryamin usai bertemu Presiden.
Pada 27 Mei, lanjut dia, tim sensus akan berkunjung ke Istana Wakil Presiden untuk melakukan sensus terhadap Wapres Jusuf Kalla.
Dia berharap, sensus terhadap Presiden dan Wapres ini bisa menjadi contoh bagi seluruh masyarakat agar bisa bekerjasama dengan baik dengan tim sensus. Dia menekankan sensus sangat penting untuk menghitung potensi usaha di Indonesia.
"Mudah-mudahan dengan pendataan di rumah presiden bisa beri dorongan bagi para pengusaha dan rumah tangga yang belum kami kunjungi," ujar Suryamin.
Usai melakukan sensus, tim BPS turut menempelkan stiker di pintu Istana Merdeka sebagai pertanda sensus sudah dilakukan.
Sensus ekonomi ini dilakukan tiap 10 tahun sekali. Sebanyak 340.000 pekerja sensus yang terlatih dikerahkan ke seluruh wilayah di Indonesia.
Dalam data sensus ekonomi 2006 lalu, terdapat 22,6 juta jenis usaha di luar sektor pertanian.