Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi PDI-P terhadap Jokowi soal Pergantian Kapolri Dinilai Wajar

Kompas.com - 25/05/2016, 06:26 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dan Peneliti LIPI Siti Zuhro menilai wajar jika ada intervensi politik dari PDI Perjuangan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pergantian Kapolri.

"Menurut saya wajar ya. Ini kepimpinan Jokowi dan PDI-P (sebagai partai pengusungnya)," ujar Siti di Kemenkumham, Selasa (24/5/2016).

Siti menjelaskan, intervensi politik itu berawal dari terpilihnya Jokowi sebagai presiden karena dukungan PDI-P.

Jokowi juga merupakan kader partai pimpinan Mengawati Soekarnoputri itu. Sehingga, ketika menjabat sebagai presiden intervensi politik pasti terjadi.

Di sisi lain, presiden membutuhkan dukungan partai agar setiap kebijakan yang dibuat dapat terealisasi.

"Bagaimana pun juga Jokowi tidak berdiri sendiri dia harus punya kekuatan utama sebagai RI 1. Siapa yang menguatkan kebijakan dia? Ya PDI-P kan, enggak mungkin dia langsung meminta dari PPP, misalnya," tutur Siti.

Meski demikian, Siti merasa yakin bahwa Jokowi mampu memilih orang yang tepat menjabat sebagai Kapolri.

Hal itu, kata Siti, terlihat dari cara Jokowi memilih orang-orang yang duduk sebagai pembantunya. Jokowi terlihat bisa mengatasi tekanan dalam memilih menteri.

"Sepertinya dia lebih mampu meskipun dia harus mengakomodasi suara-suara partai pendukungnya," kata siti.

Siti menambahkan, hal terpenting dari proses pergantian Kapolri saat ini adalah Jokowi memilih dengan segala pertimbangan matang. Sebab nantinya, pilihan itulah yang akan dipertanggungjawabkan Jokowi kepada masyarakat.

Badrodin sedianya pensiun pada Juli 2016 saat genap berusia 58 tahun. Dalam Pasal 30 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, disebutkan usia pensiun maksimal anggota Polri adalah 58 tahun.

Sebelumnya, anggota Komisi III asal Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu berpendapat, ada tujuh jenderal bintang tiga yang layak dinominasikan sebagai calon kapolri, salah satunya Wakapolri Komjen Budi Gunawan.

Selain Masinton, dukungan terhadap Budi Gunawan juga disampaikan sejumlah politisi PDI-P, seperti Trimedya Panjaitan dan Junimart Girsang.

Kompas TV Kapolri Melantik Kapolda Metro Jaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com