Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Dinilai Masih Lanjutkan Kepemimpinannya di Golkar sebagai Ketua Dewan Pembina

Kompas.com - 18/05/2016, 06:42 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro menilai ada kesinambungan kepemimpinan di Partai Golkar dari Aburizal Bakrie ke Setya Novanto.

Kesinambungan itu juga terlihat dengan posisi Aburizal saat ini, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.

"Tapi diberikan nuansa baru, yaitu kebersamaan dengan yang lain. Sehingga orang muda tetap mendapatkan ruang di kepengurusan," kata Siti saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/5/2016).

Menurut Siti, kepemimpinan di tubuh Partai Golkar akan lebih dipegang oleh Dewan Pembina. Menurut dia, Setya Novanto seperti menjabat ketua harian.

"Iya, day to day diserahkan kepada Novanto cs. Novanto tidak single. Ia ditopang oleh kekuatan dari para calon ketum yang kemarin belum lolos. Mereka itu bersepakat kemarin itu kalau saya saksikan secara cermat," ucap Siti.

Siti mengatakan, Golkar diri sedang berada dalam kondisi terpuruk setelah mengalami dualisme kepengurusan selama lebih dari setahun.

Untuk mengatasinya, kata dia, Golkar pun membangun kepemimpinan secara kolektif.

"Ending-nya mensyaratkan siapa pun yang keluar menjadi ketua umum itu juga harus mengadopsi semua kekuatan. Sehingga Golkar menjadi satu kesatuan keluarga besar yang solid," tutur Siti.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, struktur Dewan Pembina Partai Golkar yang ada saat ini berbeda dengan yang ada saat kepemimpinan Soeharto pada era Orde Baru.

Kewenangan Dewan Pembina saat ini, lanjut dia, tidak sebesar kewenangan pada era Soeharto.

"Kalau Pak Harto bisa batalkan keputusan, kalau saya enggak bisa," kata Aburizal, Selasa.

Dewan Pembina nantinya akan memberikan rekomendasi kepada DPP terkait hal strategis, termasuk penentuan calon presiden dan pimpinan lembaga tinggi negara.

Rekomendasi dari Dewan Pembina juga tidak mengikat dan tidak harus dijalankan oleh DPP Golkar.

"Tapi ditulis di situ, harus diperhatikan secara sungguh-sungguh," ujar Aburizal.

Kompas TV Novanto Mampu Akhiri Konflik Golkar?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com