Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan Ketum Golkar Dua Putaran, Setya Novanto Vs Ade Komarudin

Kompas.com - 17/05/2016, 06:38 WIB
Dani Prabowo, Ihsanuddin

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Pemilihan calon ketua umum Partai Golkar akan berlangsung dalam dua putaran.

Setya Novanto dan Ade Komarudin akan maju ke putaran kedua setelah mendapatkan lebih dari 30 persen (166 suara) dari penghitungan suara putaran pertama. 

Setya meraih 277 suara, sementara Ade Komarudin 173 suara.

"Sesuai dengan tatib dan tata cara pemilihan, maka nomor urut 1 memenuhi 30 persen. Nomor urut 2 memenuhi minimal 30 persen. Oleh karena itu, sesuai tatib ada dua calon yaitu Bapak Ade Komarudin dan Setya Novanto dinyatakan sah sebagai calon ketua umum masa Bhakti 2014-2019," kata Nurdin Halid, sebagai pimpinan sidang, Selasa (17/5/2016) pagi.

"Dan sesuai ketentuan maka dilakukan untuk dua putaran," lanjut dia.

Sesuai ketentuan, bakal calon yang meraih dukungan 30 persen suara akan menjadi calon ketua umum. Jika lebih dari satu calon yang meraih dukungan 30 persen, akan digelar putaran kedua.

Adapun, berikut perolehan suara masing-masing bakal calon pada putaran pertama:
1. Setya Novanto: 277 suara
2. Ade Komarudin: 173 suara
3. Airlangga Hartarto: 14 suara
4. Mahyudin: 2 suara
5. Priyo Budi Santoso: 1 suara
6. Aziz Syamsuddin: 48 suara
7. Indra Bambang Utoyo: 1 suara
8. Syahrul Yasin Limpo: 27 suara.

Pemilihan berlangsung sejak Selasa (17/5/2016) dini hari dan diikuti oleh 554 pemilik suara.

Kompas TV 14 DPD I Golkar Dukung Setya Novanto

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com